Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) kembali membuka keran impor jeroan ke Indonesia. Ketentuan tersebut diatur dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 34 Tahun 2016 tentang Pemasukan Karkas, Daging, Jeroan dan atau Olahannya ke dalam Wilayah Negara Republik Indonesia.
Direktur Kesehatan Hewan Kementan I Ketut Diarmita mengatakan, awal tahun lalu memang pemerintah memutuskan untuk menutup impor jeroan. Namun lantaran kebutuhanya yang dinilai terus meningkat pada tahun ini, maka keran impornya pun kembali dibuka.
Advertisement
"Dulu kita pernah tetapkan itu terbatas. Sekarang kita pahami kebutuhannya di Jabodetabek sangat tinggi," ujar dia di Kantor Kementan, Jakarta, Selasa (19/7/2016).
Ketut menjelaskan, impor jeroan ini juga dilakukan sebagai salah satu cara untuk membantu menurunkan harga daging sapi. Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah meminta agar harga daging di tingkat konsumen diturunkan hingga Rp 80 ribu per kg.
"Tugas kita di Pertanian menjaga harga daging di Rp 80 ribu. Akhirnya kita mencari pilihan, artinya masyarakat diberikan pilihan selain daging segar, ada frozen dan jeroan. Kan kalau impor sapi bakalan juga sekaligus impor jeroan, karena dalam sapi bakalan, yang diolah selain kulit juga jeroan dan kita makan," kata dia.
Selain itu, lanjut Ketut, mengkonsumsi jeroan juga sudah menjadi kebiasaan di Indonesia. Pasalnya, sejumlah makanan di beberapa wilayah Indonesia menjadi jeroan sebagai bahan utamanya.
"Ini jadi bahan dasar aneka kuliner kita, seperti soto, sroto, bakso. Jadi itu memang budaya kita," tandas dia.