Liputan6.com, California - Dalam satu tahun ke belakang airbag produksi Takata Corp jadi buah bibir industri otomotif. Bukan karena prestasi atau hal positif lain, melainkan potensi bahaya pada perangkatnya.
Banyak pabrikan yang kemudian terdampak. Salah satunya adalah Honda, yang juga merupakan produsen kendaraan besar di dunia. Pertanyaannya, mengapa dulu Honda lebih memilih airbag milik Takata ketimbang merek lain?
Baca Juga
Advertisement
Ternyata, sebagaimana dilaporkan komisi audit yang dibentuk khusus, Takata secara rutin memanipulasi hasil tes airbag inflator kepada Honda. Demikian sebagaimana dikutip dari Automotive News, Selasa (19/7/2016).
"Kami menemukan contoh dari apa yang disebut penyuntingan selektif (membuang beberapa hasil uji coba). Bukti laporan yang diberikan ke Honda adalah versi pendek dari versi asli, dan itu adalah versi yang lebih baik," ujar Brian O'Neill, pemimpin komisi.
O'Neill sendiri dikontrak oleh Honda dan Takata untuk mengepalai proses audit kasus airbag bermasalah pada Oktober tahun lalu. Sebelumnya ia adalah presiden Insurance Institute for Highway Safety (IIHS). Ia pensin pada 2006 lalu.
Hasil audit ini disebut akan mempengaruhi jumlah penarikan atau recall yang akan dilakukan Honda di seluruh dunia. Mereka juga mengatakan tak ada lagi mobil baru Honda dan Acura (merek mobil mewah Honda) yang menggunakan airbag Takata.
Recall ini juga mempengaruhi mobil Honda yang ada di Indonesia. Perintah recall dari Honda Prospect Motor (HPM) dikeluarkan terakhir pada Februari lalu. Ada enam model yang terkena program ini, dengan total mencapai 367.014 unit.