Akuisisi Opera oleh Konsorsium Tiongkok Batal, Ini Gantinya

Opera Software dikabarkan batal diakuisisi oleh Konsorsium Tiongkok, sebagai gantinya sebagian bisnis Opera tetap dibeli.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 20 Jul 2016, 11:50 WIB
Opera 33 untuk Komputer

Liputan6.com, Jakarta - Akuisisi Opera Software senilai US$ 1,2 miliar (Rp 15,7 triliun) oleh kelompok perusahaan internet Tiongkok batal dilaksanakan.

Reuters seperti yang dikutip Tekno Liputan6.com, Rabu (20/7/2016) mengungkap kesepakatan akuisisi senilai US$ 600 juta (Rp 7,5 triliun) tetap dilakukan oleh Konsorsium, tetapi hanya untuk sebagian divisi bisnis Opera dan bukan keseluruhan perusahaan.

Konsorsium Kungi diketahui merupakan pemilik binis distribusi gim online dan mobile Beijing Kunlun Tech Co serta bisnis keamanan Qihoo 360 Technology Co.

Qihoo 360 lah yang bakal mengakuisisi divisi bisnis konsumen Opera. Perusahaan tersebut dikabarkan akan membeli bisnis browser ponsel dan desktop, bisnis lisensi teknologi, serta divisi privasi aplikasi.

Dalam laporannya, Reuters menyebutkan bahwa salah satu perusahaan dalam Konsorsium Kungi menyebutkan masalah privasi AS bakal menyebabkan adanya penyelidikan terhadap beberapa produk Opera. Karenanya, Konsorsium memutuskan untuk menunda akuisisi keseluruhan bisnis Opera hingga satu tahun ke depan. 

Sedangkan bisnis Opera yang tak diakuisisi di antaranya adalah bisnis marketing dan advertising, TV, serta aplikasi gim yang dimiliki Opera.

"Sepengetahuan kami, kegagalan akuisisi ini karena Opera memiliki layanan lain yang berkaitan dengan privasi banyak penggunanya. Sehingga hal ini akan diselidiki lebih lanjut oleh auditor pemerintah Amerika Serikat dan akan menunda proses akuisisi hingga enam bulan sampai satu tahun mendatang," ujar juru bicara Kunlun.

Oleh karenanya Konsorsium Kungi memutuskan metode lain serta memilih mengambil alih aset inti Opera. Sementara itu, pihak Opera belum memberikan pernyataan resminya.

Disebutkan bahwa akuisisi tersebut merupakan bagian dari penawaran yang dilakukan Tiongkok untuk menyaingi dominasi Alibaba dan Tencent. Selain itu, dengan mengakuisisi Opera, Konsorsium Kungi juga berharap akan memperluas bisnisnya ke pasar Asia, Afrika, dan wilayah-wilayah lainnya.

(Tin/Cas)

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya