Canda JK Soal Nikah dan Sunnah Rasul

Canda JK tentang sunnah rasul ini mengundang gelak tawa dari para jamaah Wahdah Islamiyah yang hadir.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 19 Jul 2016, 19:00 WIB
Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan kata sambutan saat silaturahmi ke Bone , Makassar, Sabtu (6/5/2015). JK meminta maaf karena kesibukannya ia baru sempat datang ke Bone. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK membuka Muktamar III Wahdah Islamiyah. Dalam sambutannya, JK mengingatkan pentingnya bagi organisasi Islam untuk mendorong umat terjun ke dunia bisnis dengan menjadi menjadi wirausaha. 

Menurut JK, menjadi seorang wirausaha atau pedagang merupakan sesuatu yang telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad. Sedangkan segala yang diperbuat oleh Nabi merupakan sunnah rasul

JK pun sempat berkelakar mengenai sunnah rasul, selama ini menurutnya, para ulama selalu menekankan pentingnya sunnah rasul dalam acara pernikahan. Padahal, tidak hanya menikah, masih ada sunnah lainnya seperti berdagang, yang jadi keutamaan dan diikuti para sahabatnya.

"Saya selalu katakan, jangan hanya ustad berpidato saat pernikahan, Annikahu sunnati (Menikah adalah Sunnahku). Padahal sebelum perintah itu turun, ada At-Tijarah (berdagang). Jadi, 'Attijarahu sunnati' berdagang itu sunah rasul, tapi kita tidak tahu itu. Akhirnya banyak orang yang menikah," ujar JK di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Selasa (19/7/2016).

Ucapan JK itu pun mengundang gelak tawa dari para jamaah Wahdah Islamiyah yang hadir.

JK menilai, berwirausaha tidak hanya membuat umat sejahtera, manfaat lain yang didapat yaitu berimbas pada jumlah zakat yang diberikan. Semakin berhasil usaha, makin besar pula zakat yang akan diberikan kepada umat.

"Sehingga kita dapat zakat dengan baik. Karena orang yang mampu adalah orang yang berzakat lebih banyak," imbuh JK.

Indonesia memiliki modal besar sebagai pemilik warga Muslim terbesar dan moderat tentu harus meningkatkan kualitasnya. Dengan begitu barulah bisa sejajar dengan negara lainnya.

"Itu bagian tugas kita semua sekaligus majukan umat. Baru kita bisa berdiri berjajar dengan bangsa manapun di dunia ini," pungkas JK.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya