Presiden Ingin Voucher Pangan Pengganti Raskin Berjalan di 2017

Presiden Jokowi mengingatkan kepada para menteri dan instansi terkait segera membuat road map realisasi dari rencana program baru itu.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 19 Jul 2016, 18:42 WIB
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat meninjau Gudang Beras Bulog , Jakarta, Rabu (25/2/2015). Pada kunjungan itu, presiden meresmikan penyaluran serentak beras miskin (raskin) dan operasi pasar beras tahun 2015. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan akan mengganti Program Beras bagi Masyarakat Miskin (raskin)‎ dengan Program Voucher Pangan. Seperti raskin, voucer ini akan diberikan kepada masyarakat kurang mampu di Indonesia.

Presiden pun mengingatkan kepada para menteri dan instansi terkait untuk segera membuat road map realisasi dari rencana program baru tersebut.

"Saya minta perubahan ini secara bertahap dapat dimulai, diterapkan pada awal 2017. Dan saya minta ada sebuah peta jalan perubahan yang direncanakan dengan matang, sehingga proses transisi ini bisa berjalan dengan baik," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (19/7/2016).

Dengan perubahan pemberian raskin menjadi voucher, Jokowi berharap dapat memberi pilihan bagi masyarakat kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan hidup. Selain itu, akan terjadi peningkatan pemenuhan gizi.

Dia mencontohkan, jika selama ini masyarakat hanya menerima beras sebagai sumber karbohidrat, kini mereka bisa memanfaatkan voucher tersebut untuk membeli bahan pangan lainnya seperti telur. Telur menjadi satu bahan pangan yang mengandung protein‎.

‎"Selain dengan reformasi ini, pedagang sembako di pasar juga dapat tambahan peluang usaha dan bisa kita percayakan‎," papar dia.

Perihal wilayah-wilayah yang minim infrastruktur teknologi, Jokowi meminta para pejabat terkait untuk menyusun kebijakan khusus‎ untuk merealisasikan Program Voucher pangan tersebut.

Upaya mendukung itu, Jokowi menjanjikan akan memperkuat fungsi Perum Bulog dalam menjaga harga pangan dan gabah.

"Apabila voucher bisa kita kerjakan dengan baik, dari data BPS yang ada, saya yakini masyarakat kita yang kurang sejahtera bisa kurang lagi," tutup dia. (Yas/nrm)‎

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya