Panglima TNI: Santoso Tewas, Hadiah Tito dan Kenangan Badrodin

Tewasnya Santoso juga dijadikan Gatot sebagai kenang-kenangan untuk mantan Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti yang digantikan Tito.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 19 Jul 2016, 22:03 WIB
Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo. (Foto: Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memberikan apresiasi yang tinggi atas kerja sama jajarannya dengan Polri dalam memburu dan mengakhiri sepak terjang gembong teroris Abu Wardah alias Santoso.

Tak hanya itu, Jenderal Gatot menyebut keberhasilan operasi Satgas Tinombala ini sebagai hadiah untuk Kapolri yang baru, Jenderal Polisi Tito Karnavian.

"Keberhasilan menewaskan Santoso, saya sampaikan ini hadiah Kapolri baru Pak Tito, semoga lebih berhasil lagi," ujar Gatot di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Selasa (19/7/2016).

Tak hanya untuk Tito, tewasnya Santoso juga dijadikan Gatot sebagai kenang-kenangan untuk mantan Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti yang digantikan Tito.

"Juga menjadi kenang-kenangan untuk Jenderal Badrodin Haiti, karena operasi ini berlanjut. Karena pada saat mereka (tim) berangkat masih Pak Badrodin (sebagai Kapolri), sekaligus hadiah ultah Pak Badrodin tanggal 21 kalau tidak salah. Jadi lengkap," ujar Gatot.

Mantan KSAD itu menambahkan, usai Jenderal Badrodin pensiun, ia langsung berkoordinasi dengan Tito. TNI juga menggelar operasi teritorial dan bekerja sama dengan berbagai instansi untuk meningkatkan taraf hidup.

"Selanjutnya operasi ini saya sudah berkoordinasi dengan Pak Tito, ini momentum yang baik, sehingga tidak boleh lepas. Sekali lagi saya apresiasi terhadap Satgas Tinombala," tutur Gatot.

Meski demikian, guna memastikan bahwa salah satu teroris yang tertembak mati adalah Santoso, Panglima TNI mengaku masih menunggu hasil forensik. "Tim forensik masih bekerja, lebih pasti lagi dari keluarga sudah mengatakan bahwa itu Santoso," pungkas Gatot.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya