Liputan6.com, Washington DC - Mengirim manusia ke Mars telah lama menjadi mimpi para penulis buku sains fiksi maupun antariksawan.
Namun, keinginan itu tampaknya akan selangkah lebih dekat untuk jadi kenyataan setelah NASA mengumumkan, pihaknya telah menugaskan lima perusahaan penerbangan untuk melakukan studi konsep terkait misi pengorbit Mars masa depan.
Advertisement
Sebelumnya NASA telah mengirimkan sebuah robot kecil untuk mempelajari Planet Merah, dengan dua rover di permukaannya dan tiga pesawat angkasa luar di orbitnya.
Dikutip dari Business Insider, Rabu (20/7/2016), misi pengorbit baru itu berupaya untuk meningkatkan kemampuan dalam mendukung tahap berikutnya yang bertujuan untuk mendaratkan manusia di Mars sekitar tahun 2030.
"Kami bersemangat melanjutkan rencana dalam beberapa dekade ke depan untuk mengeksplorasi Mars," ujar administrator asosiasi untuk Science Mission Directorate di Washington, Geoffrey Yo der, dalam pernyataan media dari NASA.
Lima perusahaan yang dipilih untuk terlibat dalam studi konsep penjelajahan Mars adalah The Boeing Company, Northrop Grumman Corporation, Space Systems/Lo ral dari California, Lockheed Martin di Colorado, dan Orbital ATK di Virginia.
Proposal yang diajukan perusahaan itu harus membahas cara agar misi pengorbit baru Mars dapat menyediakan komunikasi, pencitraan, dan kemampuan operasional paling efektif.
Kelompok pengorbit Mars saat ini bertanggung jawab untuk menyampaikan sekitar 95 persen data dari rovers di permukaan Planet Merah. Sedangkan, lima persen sisanya dapat kembali ke Bumi secara langsung namun membutuhkan waktu lebih lama dan terjadi pada waktu tertentu.
"Pengorbit itu bertambah tua," ujar Richard Zu rek di Jet Propulsion Laboratory in Pasadena kepada New Scientist.
Oleh sebab itu pengorbit Mars dinilai perlu diganti. Namun, peningkatan kemampuan juga diperlukan guna mendukung misi berawak berikutnya.
Salah satu aspek yang dibutuhkan dari pesawat angkasa luar baru adalah adanya solar-electric propulsion (SEP), yakni sebuah sistem yang memanfaatkan energi Matahari unruk mendorong pesawat melalui percepatan ion.
Dengan teknologi irit bahan bakar itu, satelit Mars dapat terbang mendekati permukaan sehingga memperoleh gambar tempat pendaratan potensial dengan resolusi tinggi. Tak hanya itu, sistem komunikasi canggih juga dapat dibawa untuk memudahkan pekerjaan kru lapang.
NASA berencana akan mendaratkan InSight pada 2018 yang bertujuan untuk mempelajari bagian dalam Mars. Pada 2020 sebuah rover juga akan didaratkan untuk mencari tanda-tanda kehidupan dan mengerjakan beberapa pekerjaan dasar untuk misi berawak.
"Strategi NASA menghubungkan kegiatan jangka pendek dan mengembangkan kemampuan untuk melakukan perjalan ke Mars dan masa depan dengan kehadiran manusia secara berkelanjutan di angkasa luar," ujar administrator asosiasi untuk Human Exploration and Operations NASA.