Liputan6.com, Jakarta Senyawa capsaicin yang ada di dalam cabai memiliki sifat antiobesitas, antioksidan, dan anti-inflamasi yang dapat memerangi kanker.
Hasil penelitian ini berdasarkan sebuah studi yang melibatkan 487.000 individu di Tiongkok, berumur 30-79 tahun. Masing-masing peserta ditanya tentang kebiasaan makan dan status kesehatannya, yang dipantau selama tujuh tahun. Selama penelitian, 20 ribu lebih orang meninggal dunia.
Advertisement
Para peneliti dari University of Oxford, Harvard School of Public Health di AS, dan Chinese Academy of Medical Sciences, menemukan bahwa individu yang meninggal itu diketahui jarang sekali menyantap makanan pedas atau cabai, kurang dari satu kali selama seminggu.
Sementara mereka menemukan, individu yang gemar menyantap makanan pedas, kecil sekali kemungkinan untuk meninggal cepat, karena tidak rentan terkena kanker maupun masalah pernapasan.
Dikutip dari Daily Mail, Rabu (20/7/2016), mereka menunjukkan bahwa individu di Tiongkok memiliki pola makan yang berbeda dan gaya hidup yang terkadang mirip dengan individu di negara barat.
Lalu profesor dari New Mexico State University Chile Pepper Institute, Paul Bosland menyarankan agar kita langsung minum susu setelah menyantap makanan pedas dan cabai.