Liputan6.com, New York - Profesor dari New York University, Scott Galloway, mengecam keputusan CEO Yahoo Marissa Mayer yang mengakuisisi Tumblr senilai US$ 1,1 miliar atau Rp 14,4 triliun.
Pasalnya, penerimaan Tumblr dikabarkan telah merosot dua kali pada tahun ini. Pada Februari lalu, Yahoo menyebutkan pendapatannya turun US$ 230 juta atau Rp 3 triliun.
Dengan begitu, secara total Tumblr kehilangan lebih dari sepertiga nilai valuasinya selama tiga tahun di bawah kepemimpinan CEO Mayer.
Baca Juga
Advertisement
Saat ini pendapatan Yahoo dari Tumblr dilaporkan sebanyak US$ 482 juta atau Rp 6,3 triliun.
"Tumblr kelihatannya bakal terus menurun dan menjadi akuisisi terburuk dunia teknologi yang dilakukan CEO Mayer dalam dekade ini," ujar Galloway kepada Business Insider, seperti dikutip Tekno Liputan6.com, Rabu (20/7/2016).
Menurut Galloway, kesepakatan akuisisi senilai US$ 1,1 miliar itu terlalu mahal. Ada tiga hal yang mendasari alasan tersebut.
Pertama, katanya, sejak awal Yahoo sudah kemahalan dalam membeli Tumblr. Saat diakuisisi Yahoo pada 2013, Tumblr sudah kehilangan US$ 13 juta (Rp 171 miliar) dari pendapatannya.
Selain itu, baik Tumblr maupun Yahoo sama-sama belum menemukan cara untuk menempatkan iklan di blog Tumblr.
Alasan kedua adalah Tumblr tak memiliki teknologi eksklusif yang membuatnya pantas dibeli dengan harga tinggi. "Tak ada teknologi eksklusif di sini, hanya sebuah agregasi terhadap blog," ujarnya.
Ketiga, terlalu banyak konten dewasa dalam Tumblr. Galloway memperkirakan, seperempat trafik dari Tumblr berasal dari konten-konten dewasa.
"Tak ada yang salah dengan hal itu, tetapi ini menyakiti nilai-nilai dalam periklanan. Yahoo (seperti) membeli sebuah situs porno senilai US$ 1,1 miliar," katanya.
Galloway sendiri merupakan profesor di bidang marketing untuk NYU Stern School of Business. Ia dikenal sebagai aktivis Firebrand Partners serta telah mendirikan dua bisnis daring. Namanya juga tak asing di media lantaran komentarnya yang cukup tajam.
(Tin/Cas)