Jurus Suhardi Alius Tangkal Radikalisme dan Terorisme

Ada sejumlah jurus yang dirancangnya. Salah satunya, akan memanfaatkan kemajuan teknologi.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 20 Jul 2016, 13:09 WIB
Kepala BNPT, Suhardi Alius diambil sumpahnya saat pelantikan Kepala BNPT dan BPOM di Istana Negara, Jakarta, Rabu (20/7). Suhardi menggantikan posisi Jenderal Pol Tito Karnavian yang kini menjabat Kepala Polri. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Komjen Suhardi Alius resmi menjadi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Dia  mengatakan langkah deradikalisasi dan antiradikalisasi fokus utamanya dalam penanggulangan terorisme.

"Kita akan mengedepankan konsep deradikalisasi dan juga antiradikalisasi. Deradikalisasi adalah untuk orang-orang yang sudah bermuatan seperti itu. Tapi kalau antiradikalisasi untuk orang-orang yang belum tersentuh," tutur Suhardi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (20/7/2016).

Sebagai ujung tombak penanggulangan terorisme, BNPT akan merangkul semua pihak, termasuk lembaga swadaya masyarakat, ormas, dan pimpinan agama untuk memberikan penyuluhan deradikalisasi serta antiradikalisasi. Sebab, mereka dibutuhkan untuk meluruskan pola pikir dan tafsir agama yang salah.

"Tidak mungkin kita bicara masalah agama. Yang pantas bicara masalah agama ya ulama. Itu yang akan kita kedepankan. Tentunya berpengaruh ke sana, untuk mengajak kembali masyarakat kita supaya berfikiran yang jernih, konsep jihad yang baik gimana yang sebenarnya dalam Islam," Suhardi menjelaskan.

Selain itu, dia akan memanfaatkan teknologi secara maksimal. Hal ini untuk mendeteksi potensi-potensi teror.

"Sekarang sudah tidak seperti itu, dengan teknologi informasi yang luar biasa sudah bisa langsung meresap ke mana-mana," Suhardi menandaskan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya