Alasan Vaksinasi Ulang Hanya Dilakukan di 7 RS dan Puskesmas

Ada sejumlah penyebab vaksinasi ulang tidak dilakukan di 14 rumah sakit yang terdeteksi menggunakan vaksi palsu.

oleh Liputan6 diperbarui 20 Jul 2016, 15:18 WIB
Kopassus menggelar pelaksanaan vaksinasi ulang terhadap anak para anggota TNI yang terindikasi menjadi korban vaksin palsu di Kantor Kesehatan Kopassus, Jakarta, Senin (18/7). Vaksinasi ulang ini juga atas bantuan dari RSPAD. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta Vaksinasi ulang dilaksanakan di tujuh rumah sakit dan puskesmas yang ditunjuk pemerintah. Ada sejumlah penyebab vaksinasi ulang tidak dilakukan di 14 rumah sakit yang terdeteksi menggunakan vaksin palsu.

Petugas Billing Rawat Inap RS Harapan Bunda yang ada di Posko Pendataan Korban Vaksin Palsu RS, Putri Jierly menuturkan hal tersebut dilakukan karena padatnya keluarga yang datang keluhan terkait isu vaksin palsu. Banyaknya orang yang datang mempengaruhi keberlangsungan aktivitas di rumah sakit itu.

"Karena melihat ramainya RS kemarin dipenuhi keluarga yang resah anaknya terkena vaksin palsu. Kasihan banyak pasien rawat inap di sini, sampai lift pada tutup semua dan pasien harus jalan kaki," jelas Putri di RS Harapan Bunda, Jakarta Timur, Rabu (20/7/2016).

Kementerian Kesehatan RI bersama Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Vaksin Palsu segera memberikan pelayanan vaksinasi ulang bagi para korban vaksin palsu. Pelayanan ini dilakukan di tujuh RS dan puskesmas.

Ketujuh RS itu tidak menggunakan vaksin palsu. Ketujuh pelayanan kesehatan yang menjadi tempat vaksinasi ulang tersebut yakni RS Polri Kramatjati, RS TNI/Polri, RSUD Pasar Rebo, Puskesmas Pasar Rebo, RSUK Ciracas, Puskesmas Ciracas, dan seluruh puskesmas di wilayah Jakarta. (Winda Prisilia)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya