7 Skenario Penyebab 'Kiamat' di Bumi

Sejumlah orang mengatakan serangan alien hingga perang dunia ketiga akan membuat seluruh kehidupan di Bumi musnah.

oleh Citra Dewi diperbarui 20 Jul 2016, 18:35 WIB
Ilustrasi kiamat

Liputan6.com, Jakarta - Kelompok bernama End Times Propechies menyebut bahwa 29 Juli 2016 akan menjadi akhir dari kehidupan di dunia atau kiamat akibat pergeseran kutub magnetik Bumi.

Namun, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) meminta kita tak perlu panik karena menganggap hal itu sebagai fenomena yang wajar dan terus berlangsung, bukan sesuatu yang mendadak.

Sebelumnya beredar kabar bahwa Bumi akan dihantam asteroid pada 6 Mei. Kelompok tersebut juga menyebut, Barack Obama akan mengungkap bahwa ia seorang anti-Kristus pada Juni--semuanya tak terbukti.

Tak hanya itu ramalan kiamat yang pernah dicetuskan. Beberapa waktu lalu ilmuwan terkemuka Stephen Hawking berkata bahwa penduduk Bumi akan binasa akibat serangan alien. Atau, ada yang mengira, Large Hadron Colider-- kompleks mempercepat partikel berenergi tinggi yang terbesar di dunia-- adalah wormhole yang akan menyedot manusia menuju dunia lain.

Berikut 7 skenario penyebab musnahnya kehidupan di Bumi yang dikutip dari WhatCulture, Rabu (20/7/2016):

1. Serangan Alien

Ilustrasi Alien (craveonline.com)

Stephen Hawking berkata bahwa penduduk bumi akan binasa akibat serangan alien. Hal tersebut didasarkan pada preseden yang dilakukan oleh manusia sendiri, seperti tendensi kita untuk menjajah wilayah atau negara lain demi memperoleh kekuasaan lebih.

Terdapat anggapan bahwa dengan berkembangnya zaman, saat peradaban maju mampu menjajah planet lain, membunuh penghuni asli bukan hanya sekedar wacana.

Atau, jangan-jangan terdapat ras alien cerdas akan turun dari langit dan melenyapkan kita semua dari muka Bumi. Bagaimana menurut Anda?

2. Robot dan Kecerdasan Buatan

Robot pembunuh (Tristar Pictures)

Banyak pendapat bahwa robot, komputer, dan artificial intelligences (AI) atau kecerdasan buatan akan mengambil alih tugas manusia dan menjadi bagian besar pada kehidupan ke depannya. Termasuk di medan tempur.

Robot pembunuh atau senjata otonom--yang diduga akan digunakan dalam perang dan dapat bertindak tanpa menunggu komando dari manusia-- dianggap menjadi ancaman besar. Stephen Hawking juga mengungkapkan kekhawatirannya tentang masa depan senjata otonom.

"Aku tak berpikir bahwa kemajuan kecerdasan buatan akan menjadi jinak," ujarnya.

"Sekalinya mesin dapat mengembangkan dirinya sendiri, kita tak dapat memprediksi apakah tujuan mereka sama dengan kita. Kecerdasan buatan memiliki potensi berkembang lebih cepat dari manusia," jelas Hawking.

3. Hantaman Asteroid

Ilustrasi asteroid mendekati Bumi. (Via: telegraph.co.uk)

Beberapa dari kita mungkin sering mendengar bahwa hantaman asteroid akan menyebabkan seluruh kehidupan di Bumi berakhir.

Sejumlah badan antariksa dunia pun memiliki program untuk mengawasi pergerakan asteroid sehingga dapat mengetahui jika Bumi berpotensi mendapat hantaman dari batu angkasa luar itu.

Dari pengamatan itu, ribuan asteroid diklasifikasi berpotensi berbahaya. Namun ilmuwan mengatakan, kita tak perlu khawatir sebab salah satu asteroid yang paling membahayakan, TV135, hanya memiliki kemungkinan sebesar 0,002 persen.


Dari Invasi Zombie Hingga Perang Dunia Ketiga

4. Invasi Zombie

Ilustrasi zombie

Sejumlah orang meyakini bahwa zombie akan memusnahkan seluruh manusia, walaupun hingga kini masih banyak perdebatan tentang hal tersebut.

Menurut beberapa keterangan, seluruh persediaan senjata api di dunia tak akan cukup untuk memusnahkan zombie yang makin lama akan menginfeksi lebih banyak korban -- dan merubahnya menjadi mayat hidup.

5. Pergeseran Kutub Magnetik Bumi

Penampakan Bumi dilihat dari luar angkasa (Foto: apod.nasa.gov)

Terdapat kelompok'peramal'yang menyebut bahwa pegeseran kutub magnetik Bumi akan menjadi awal dari serentetan peristiwa yang menyebabkan akhir kehidupan dunia.

Menurutnya, Bumi akan mengalami fenomena geomagnetik di mana Kutub Utara perlahan-lahan bergerak ke kutub magnetik utara yang disebabkan pergeseran besi cair di inti Bumi.

Walaupun faktanya pergerakan kutub magnetik utara telah meningkat pada Abad ke-20 dan bergeser sekitar 64,3 kilometer per tahun, namun NASA menganggap hal itu sebagai fenomena yang wajar dan terus berlangsung.

6. Letusan Supervulkano

Taman Nasional Yellowstone (Reuters)

Letusan supervulkano akan menghasilkan dampak serupa seperti hantaman asteroid. Tak hanya melenyapkan seluruh benda yang ada di sekitarnya, peristiwa tersebut akan menghasilkan karbon dioksida, sulfur, dan abu yang dapat mengubah iklim global, rusaknya rantai makanan, dan kepunahan massal.

Layaknya ancaman hantaman asteroid, ada beberapa ilmuwan yang selalu memantau aktivitas gunung berapi. Upaya tersebut diyakini dapat membuat manusia mempersiapkan diri sebelum letusan terjadi.

7. Perang Dunia Ketiga

Ilustrasi senjata nuklir | Via: pulse.ng

Saat ini beberapa negara besar di dunia diketahui sedang mengembangkan nuklir --untuk tujuan damai maupun permusuhan. Tak menutup kemungkinan bahwa penduduk Bumi akan berakhir akibat perang dunia ketiga yang diyakini akan menggunakan senjata pemusnah massal.

Namun sejumlah orang berpendapat, perang nuklir tak akan terjadi dalam waktu dekat. Hal tersebut disebabkan karena biaya yang dibutuhkan terlalu mahal dan akan menyebabkan kerugian besar bagi seluruh umat manusia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya