Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Aliran dana investor asing menopang penguatan IHSG.
Pada penutupan perdagangan saham Senin (20/7/2016), IHSG naik 69,99 poin atau 1,35 persen ke level 5.242,82. Indeks saham LQ45 menguat 1,66 persen ke level 905,84. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.
Ada sebanyak 176 saham menghijau sehingga dukung penguatan IHSG. Sedangkan 137 saham melemah dan 101 saham tertekan. Transaksi perdagangan saham pun cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham sekitar 302.779 kali dengan volume perdagangan 7,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 7,6 triliun.
Pada Rabu pekan ini, IHSG sempat sentuh level tertinggi 5.242,82 dan terendah 5.185,59. Secara sektoral, 10 sektor saham menguat dengan sektor saham barang konsumsi naik 2,99 persen dan membukukan penguatan terbesar.
Baca Juga
Advertisement
Disusul sektor saham manufaktur naik 2,37 persen, dan sektor saham aneka industri menanjak 1,63 persen. Posisi dolar Amerika Serikat menguat di kisaran Rp 13.108. Investor asing mencatatkan aksi beli sekitar Rp 592,76 miliar.
Saham-saham yang mencatatkan penguatan terbesar antara lain saham MCOR naik 34,21 persen ke level Rp 153 per saham, saham BNGA menanjak 24,44 persen ke level Rp 840 per saham, dan saham HRUM menanjak 21,94 persen ke level Rp 1.195 per saham.
Sedangkan saham-saham tertekan antara lain saham OASA melemah 9,95 persen ke level Rp 362 per saham, saham BBHI susut 9,35 persen ke level Rp 97 per saham, dan saham CNKO tergelincir 8,97 persen ke level Rp 71 per saham.
Bursa Asia pun cenderung variasi. Indeks saham Hong Kong Hang Seng naik 0,97 persen ke level 21.882,48. Disusul indeks saham Singapura menguat 0,90 persen ke level 2.945.
Namun indeks saham acuan lainnya cenderung tertekan. Indeks saham Korea Selatan Kospi melemah 0,07 persen ke level 2.015. Indeks saham Jepang Nikkei susut 0,25 persen ke level 16.681,89, indeks saham Shanghai melemah 0,29 persen ke level 3.027,90, dan indeks saham Taiwan susut 0,30 persen ke level 9.007.
"Aliran dana investor asing menjadi pemicu kenaikan IHSG. Investor asing terus melakukan aksi beli didukung dari kondisi ekonomi Indonesia yang stabil dlihat dari cadangan devisa," ujar Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya.
Ia menuturkan, pelaku pasar juga menanti keputusan Bank Indonesia (BI) soal suku bunga acuan/BI Rate. Selain itu menanti laporan kinerja keuangan emiten pada semester I. (Ahm/Ndw)