Top 3: Misteri Pemecatan Massal Akademisi Pasca-Kudeta Turki

Sekitar 21.000 guru dan dekan universitas dipaksa mundur oleh Presiden Turki karena dianggap menjadi pendukung tersangka dalang kudeta.

oleh Alexander LumbantobingCitra DewiNurul Basmalah diperbarui 21 Jul 2016, 09:00 WIB
Pasca-Kudeta Gagal, Erdogan Umumkan Negara dalam Keadaan Darurat (Reuters)

Liputan6.com, Jakarta - Peristiwa kudeta yang gagal di Turki berbuntut panjang. Kali ini berdampak pada para guru dan dekan universitas yang kemudian dipaksa mundur oleh Presiden, Recep Tayyip Erdogan.

Kaum akademisi itu dipandang sebagai pendukung Fethullah Gulen yang dituduh menjadi dalang kudeta Turki. Pemberitaan tersebut menjadi sorotan di kanal Global edisi Kamis (21/7/2016) pagi.

Pun demikian dengan kisah kota indah terpencil yang dijaga ketat di jantung negara Rusia. Di balik segala keindahannya, kota itu menyimpan rahasia kelam terkait persenjataan nuklir dari masa Soviet. 

Dampak upaya kudeta Turki yang membuat 14 kapal perang Angkatan Laut negara itu juga menjadi perhatian.

Selengkapnya dalam Top 3 Global

1. Erdogan Pecat 21.000 Guru dan Minta Dekan Mundur, Ada Apa?

Presiden Recep Tayyip Erdogan menyampaikan tanggapan terkait kudeta Turki. (Reuters)

Pasca-kudeta, pemerintah Turki mengambil sejumlah tindakan yang dinilai keras. Pada Selasa, 20 Juli 2016, puluhan ribu guru dipecat dan seluruh dekan universitas menerima pengumuman bahwa mereka harus menghadapi penangguhan.

Lisensi 21.000 staf yang bekerja di sekolah swasta dicabut, lebih dari 15.000 karyawan di kementerian pendidikan dipecat, dan dewan pendidikan tinggi yang dikelola negara meminta 1.577 dekan universitas untuk mengundurkan diri.

Hal itu merupakan bagian dari upaya Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, untuk membasmi pendukung Fethullah Gulen, ulama yang berada di AS yang dituduh mendalangi upaya kudeta Turki dengan menyusupi lembaga negara.

Selanjutnya...

 

2. Dijuluki 'Kuburan Bumi', Kota Indah Ini Paling Mematikan di Dunia

Selama puluhan tahun, warga sebuah kota kecil Rusia seakan tinggal dalam surga, walaupun maut mengintai secara diam-diam. (Sumber DIG Films via Guardian)

Sebuah kota di jantung Rusia pernah menjadi tempat kelahiran progam senjata nuklir Uni Soviet. Selama puluhan tahun, Ozersk yang terletak di tengah pegunungan Ural seperti tidak pernah ada di muka Bumi. Seluruh penduduknya juga tidak masuk dalam sensus resmi negara.

Gerbang-gerbang kota dijaga ketat dan garis-garis batas dipasangi kawat berduri. Ia yang diberi nama sandi 'Kota 40' itu seakan seperti 'dikubur hidup-hidup'. Apa yang ada di dalamnya seakan hadir dalam dimensi berbeda.

Pada masa kini, dengan danau-danau nan cantik, wangi bunga-bungaan, dan jalan-jalan dibingkai pepohonan, Ozersk lebih mirip kota di Amerika pada tahun 1950-an -- bak keluar dari tayangan The Twilight Zone.

Bertolak belakang dengan segala keindahannya, faktanya, kota itu termasuk salah satu yang paling terkontaminasi di seantero planet -- karena sejarahnya yang bertaut dengan program senjata nuklir.

Selanjutnya...

 

3. 4 Kapal Angkatan Laut Turki 'Hilang' setelah Kudeta Gagal

Sementara 14 kapal angkatan laut Turki menghilang, delapan personil militer yang ditangkap di Yunani akan disidang (en.protothema.gr).

Lebih dari selusin kapal angkatan laut Turki dilaporkan masih mengambang di lautan, setelah gagalnya kudeta militer melawan pemerintah negara tersebut, Jumat 15 Juli 2016 malam. Mereka tak diketahui di mana rimbanya.

Komandan Angkatan Laut, Laksamana Veysel Kosele, juga dilaporkan masih belum diketahui keberadaannya, sejak hari nahas tersebut.

Menurut pernyataan yang dikutip dari Daily Mail, Rabu 20 Juli 2016, belum ada kejelasan apakah Veysel terlibat dalam kudeta, atau dijebak untuk melayarkan salah satu dari 14 kapal yang dilaporkan hilang.

Sebelum menghilang, ke-14 kapal tersebut dilaporkan sedang menjalankan tugas di Laut Hitam dan Laut Aegea.

Selanjutnya...

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya