Buwas Bertemu Delegasi ASEAN di Batam, Bahas Apa?

Menurut Kepala BNN Komjen Buwas, pertemuan ini memiliki arti yang sangat penting dalam konteks maritim.

oleh Ajang Nurdin diperbarui 21 Jul 2016, 13:31 WIB
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso di Batam, Kepulauan Riau. (Liputan6.com/Ajang Nurdin)

Liputan6.com, Batam - Penyelundupan narkoba melalui jalur laut lintas negara yang salah satunya disinyalir dari Tiongkok, masih marak terjadi. Termasuk di Indonesia yang menjadi pangsa pasar narkoba terbesar di negara-negara anggota ASEAN.

"China, negara produsen terbesar pemasok narkoba ke negara ASEAN. Termasuk, Indonesia pangsa pasarnya," ucap Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol Budi Waseso di Batam, Kepulauan Riau, Rabu 20 Juli 2016.

Lantaran itulah, menurut jenderal bintang tiga Polri yang akrab disapa Buwas, peredaran narkoba melalui jalur laut menjadi perhatian serius untuk ditangani bersama antar-negara anggota ASEAN.

"Perlunya upaya kerja sama interdiksi ASEAN (ASEAN Seaport Interdiction Task Force/ASITF) dalam menangkal peredaran narkoba jalur laut perlu dilakukan MoU demi kepentingan bersama," ujar Buwas.

Menurut mantan Kepala Bareskrim Polri tersebut, pertemuan ini memiliki arti yang sangat penting dalam konteks maritim. Sebab, Indonesia melihat sektor interdiksi di pelabuhan laut harus diperkuat.

Kepala BNN Komjen Pol Budi Waseso saat pertemuan dengan delegasi ASEAN di Batam, Kepulauan Riau. (Liputan6.com/Ajang Nurdin)

Dalam konteks Komunitas ASEAN, imbuh Buwas, arus perdagangan lintas batas akan semakin berkembang dan terbuka. Namun di sisi lain, hal itu bisa menjadi celah atau peluang bagi sindikat untuk menyelundupkan narkoba.

Adapun langkah interdiksi di bandara, sudah menunjukkan hasil yang signifikan, sehingga bisa diimbangi dengan penguatan pada sektor interdiksi pelabuhan laut.

"Dalam pertemuan ini, Indonesia mengenalkan konsep dan juga mekanisme kegiatan. Interdiksi secara komprehensif yang dilengkapi dengan keberhasilan pengungkapan kasus (penyelundupan narkoba)," Buwas menjelaskan.

Buwas menambahkan, terpilihnya Batam sebagai tempat pertemuan, juga tidak terlepas dari maraknya para bandar memanfaatkan pelabuhan tikus maupun resmi menyelundupkan narkoba.

Kepala BNN ini pun berharap kerja sama ASITF membuahkan hasil nyata, yakni menutup akses sindikat pengedar narkoba lintas negara.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya