Liputan6.com, New York - Di masa kini, Brasil bisa dibilang peninggalan Portugis yang paling diketahui orang.
Negeri Samba yang menggunakan bahasa Portugis, sekaligus menjadi bukti sejarah kekuasaan bangsa penakluk itu pada masa lalu.
Tapi 'warisan' Portugis bukan hanya itu. Bangsa tersebut dikenal sebagai penjelajah samudera yang gigih dan tangguh. Sebenarnya, berbagai pelosok Bumi menerima peninggalan tersembunyi di bawah pengaruhnya.
Baca Juga
Advertisement
Dikutip dari History Buff pada Kamis (21/7/2016) berikut ini adalah sejumlah 'warisan' Portugis yang mungkin tidak disangka-sangka:
1. Ukulele
Alat musik Hawaii ini memiliki sejarah menarik yang bermula justru bukan di Pasifik Selatan, tapi di belahan Bumi lainnya, Portugal.
Alat musik ini merupakan salah satu bentuk machete de braga, bagian dari alat musik jenis gitar yang dibawa ke Pasifik oleh para imigran pada akhir Abad ke-19.
Warga Hawaii, terutama raja Kalakaua, jatuh cinta pada alat musik itu dan memberinya nama ukulele, alias 'kutu loncat'.
Dari Wikipedia disebutkan bahwa dalam musik keroncong di Indonesia, terdapat alat musik yang juga berbentuk seperti ukulele.
2. Marmalade
Pengawetan buah memang memiliki riwayat panjang sejak era Romawi Kuno atau bahkan lebih awal lagi. Tapi, kata 'marmalade' adalah kata dalam bahasa Portugis yang berarti 'jelly jeruk masam'.
Bukan hanya itu, kata 'marmalade' dalam bahasa Portugis tidak mengacu kepada pengawetan jeruk, tapi kepada zat kenyal yang dibuat dari buah quince (dari keluarga tanaman Rosaceae yang mencakup apel dan pir).
3. Kari Vindaloo
Mengagetkan. Kari jenis ini merupakan sajian lazim India, tapi ternyata kari vindaloo memiliki asal muasal campuran, bertarikh hingga pendudukan Portugis atas Goa di selatan India pada awal Abad ke-16.
Bahkan kata 'vindaloo' sendiri bukan berasal dari bahasa India. Kata itu merupakan ejaan plesetan dari istilah Portugis, yaitu 'vinha d'alhos'. Kata itu berarti 'wine dan bawang putih'.
Tempura Bukan Asli Jepang?
4. Tempura
Sebagaimana dengan vindaloo, tempura adalah penganan yang memiliki akar Portugis walaupun sekarang dikira merupakan bagian dari kuliner Jepang.
Sajian ini diduga diperkenalkan ke Jepang oleh para pedagang dan misionaris pada Abad ke-16.
Cemilan goreng yang sekarang kita kenal sebagai tempura memiliki akar dari sajian peixinhos da horta dari Portugis.
5. Gerbang Tol Elektronik
'Warisan' ini belum terlalu lama, tapi para pengguna jalan tol tentu mengalami betapa repotnya mencari-cari uang kecil untuk membayar tol saat sedang memacu kendaraan berkecepatan sekitar 100 km per jam.
Teknologi pengumpulan pembayaran tersebut sebenarnya tidak terlalu rumit, tapi bangsa Portugis merupakan yang pertama menerapkannya untuk mengumpulkan pembayaran tol.
Sistem Via Verde bermula pada 1991, sekitar 2 tahun sebelum sistem EZ-Pass di Amerikan Serikat. Tidak sampai tahun 1996, semua gerbang tol di Portugal telah memiliki sebuah jalur elektronik.
Advertisement