Liputan6.com, Jakarta Banyak orang percaya bahwa risiko diabetes akan mengintai individu yang memiliki riwayat tersebut dalam keluarga. Hal itu memang benar. Namun tak sedikit juga mitos-mitos yang berkembang di masyarakat perihal diabetesi.
Mengutip laman India Times, Kamis (21/7/2016) berikut tujuh mitos dan fakta yang perlu diketahui agar tak salah dalam melakukan perawatan diabetes.
Advertisement
Mitos 1
Penyandang diabetes dilarang mengonsumsi semua jenis makanan dan minuman manis.
Faktanya tidak sama sekali. Individu dengan diabetes diperbolehkan untuk mengonsumsi gula, hanya satu kunci yang tak boleh dilanggar yaitu, meminimalisir atau memperkecil kuantitas asupan gula.
Mitos 2
Jika dokter belum menyarankan kepada pasien perihal pengobatan insulin diabetes, pasien belum perlu berhati-hati.
Fakta mengungkap bahwa umumnya diabetes mempengaruhi produksi insulin yang lebih rendah dalam tubuh, secara bertahap. Jadi meskipun seseorang masih berada di tingkat tidak parah--pada tahap berikutnya suntikan insulin mungkin akan diperlukan.
Mitos 3
Pasien diabetes tidak boleh mendonorkan darah
Fakta berkata hanya pasien yang memiliki insulin terendah yang tidak bisa mendonorkan darah. Jika tingkat gula dalam darah mendapatkan perawatan dengan baik dan terkontrol baik, pasien dapat mendonorkan darah.
Mitos 4
Pasien diabetes tidak boleh membuat tato.
Faktanya selama gula dalam darah terkontrol dan dikontrol dengan baik, kulit tidak akan rentan terhadap infeksi.
Mitos 5
Individu yang kelebihan berat badan atau obesitas akan mendapatkan diabetes tipe 2.
Faktanya tidak semua individu yang memiliki berat badan lebih akan terkena diabetes. Terdapat faktor lain seperti riwayat keluarga dan usia yang mempengaruhi terjadinya diabetes pada individu obesitas.
Mitos 6
Makanan bertepung dan berkarbohidrat tinggi perlu dihindari oleh diabetesi.
Faktanya karbohidrat merupakan bagian penting dari diet seimbang sehingga tubuh harus mendapatkan asupan karbohidrat tetapi dalam porsi terkontrol.
Mitos 7
Pasien diabetes harus membatasi dietnya dan aktivitas fisik yang terbatas.
Pasien diabetes tetap dapat beraktivitas fisik dan mengonsumsi semua jenis makanan, namun harus menyesuaikan dengan pemantauan tingkat glukosa dalam darah.