Liputan6.com, Jakarta - Tudingan mengejutkan disampaikan oleh mantan pemain Real Madrid yang saat ini bermain di Liga Turki, Cicinho. Menurutnya, skuat Los Blancos selama ini ternyata penuh dengan kepalsuan.
Cicinho menghabiskan dua musim di tim Real Madrid. Dia ikut membantu Los Blancos merebut gelar juara La Liga 2006/07. Selama memperkuat Madrid, Cicinho telah tampil sebanyak 32 kali.
Baca Juga
Advertisement
Saat ini, pemain asal Brasil itu sudah hengkang dari Santiago Bernabeu. Pemain berusia 36 tahun tersebut kin imemperkuat Sivasspor di Liga Turki. Meski demikian, Cicinho sepertinya tidak akan pernah melupakan pengalaman pahit yang dirasakannya selama memperkuat Los Blancos.
Seperti dilansir fourfourtwo.com, Cicinho menuding beberapa pemain bintang punya pengaruh yang besar di tim Real Madrid. Mereka bahkan mengontrol ruang ganti, manajer, hingga pers.
Cicinho menceritakan, saat Roberto Carlos bermain di sisi kiri pertahanan Madrid, dia seharusnya menjadi pemain utama di posisi bek kanan. Sedangkan Sergio Ramos bermain di posisi tengah meski kadang bermain di kanan. Sedangkan Salgado adalah pilihan ketiga untuk posisi fullback.
"Lalu (Iker) Casillas memberikan ban kapten kedua pada Salgado agar dia bisa bermain. Di sinilah grup ini mulainya. Julio Baptista memberi tahu saya soal itu," katanya kepada ESPN Brasil.
Menurut Cicinho, Guti, Salgado, Ivan Helguera, Raul Gonzales, Iker Casillas merupakan pimpina kelompok tersebut. Dan siapapun yang ingin masuk, harus tunduk kepada mereka.
"Merekalah yang penuh kepalsuan. Mereka akan memakan kepala wartawan dan manajer," kata Cicinho. "Contohnya, pada suatu hari Ronaldo melewati pertandingan yang buruk, dan hari berikutnya di halaman depan muncul berita Raul (Gonzales) masih lebih baik dari Ronaldo. Padahal Raul harus lahir tiga kali untuk bisa mengimbangi Ronaldo," kata Cicinho menambahkan.
Kebiasaan lain kelompok tersebut menurut Cicinho adalah saat memasuki ruang ganti mereka akan menyalami para pemain di sana. Namun Cicinho sama sekali tidak pernah menggubrisnya.
"Saat giliran itu tiba kepada saya, saya pura-pura mengikat tali sepatu," katanya.