Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan percepatan pengembangan bandara di Indonesia. Keinginan tersebut muncul setelah melihat kondisi di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten.
Saat meresmikan terminal Bandara Sultan Thaha, Jambi, Jokowi menyoroti pembangunan bandara yang terlambat. Menurutnya, bandara harus mengantisipasi lonjakan penumpang. "Jangan sampai meluber baru dibangun. Jangan terlambat, Soekarno-Hatta itu terlambat," tutur Jokowi di Bandara Sultan Thaha, Jambi, Kamis (21/7/2016).
Saat ini, Angkasa Pura II sedang menyelesaikan pembangunan Terminal 3 di Bandara Soekarno-Hatta. Kapasitas terminal 3 ini mencapai 25 juta pengunjung. Dengan adanya Terminal 3 ini akan menambah kapasitas Terminal 1 dan Terminal 2 yang hanya 20 juta pengunjung.
Menurut Jokowi, pengembangan Terminal 3 ini terlambat karena di bandara tersebut telah kelebihan kapasitas sejak lama. Karena keterlambatan tersebut, maka berimbas pada keterlambatan penerbangan.
Baca Juga
Advertisement
"Soekarno Hatta terlambat. Runway terlambat, terminal terlambat. Mau naik telat 20 menit, sampai setengah jam. Mau turun juga. Sebelum pertumbuhan itu mendahului kita, kita harus bangun," tuturnya.
Oleh sebab itu, meski baru memiliki terminal baru, Jokowi ingin Bandara Sultan Thaha pun segera dilakukan persiapan pengembangan selanjutnya. Pasalnya, menurut laporan dari Gubernur Jambi, Zumi Zola Zulkifli, kenaikan penumpang di Bandara Sultan Thaha mencapai 27 persen per tahun.
"Tadi sudah disampaikan, rencananya akan diperluas lagi 2019. Pertumbuhannya 27 persen per tahun. Jangan sampai meluber baru dibangun. Diajukan 2017 awal," tuturnya.
Untuk diketahui, Jokowi meresmikan perluasan terminal bandara baru Sultan Thaha, Jambi pada hari ini. Terminal baru ini adalah hasil pengembangan yang dilakukan sejak 2011.
Jokowi meresmikan terminal baru ini pada pukul 09.00 WIB setelah bertolak dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Di Jambi, Jokowi akan menghadiri sejumlah rangkaian kegiatan selain meresmikan terminal bandara. Salah satunya menghadiri perayaan Hari Koperasi Nasional.
Kondisi terminal sebelumnya sudah tak sanggup menampung lonjakan penumpang yang terjadi setiap tahun. Direktur Operasi PT Angkasa Pura II Djoko Murdjatmojo mengatakan, terminal baru ini nantinya akan bisa menampung 1,6 juta penumpang per tahun.