Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah akan membuat Cadangan Penyangga Energi (CPE) untuk mengantisipasi krisis energi. Adanya Cadangan Penyangga Energi tersebut menjadi sejarah bagi Indonesia karena baru ada pertama kalinya.
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016, pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memutuskan untuk mengalokasikan Dana Ketahanan Energi (DKE) sebesar Rp 1,6 triliun.
Baca Juga
Advertisement
Separuh dari dana tersebut kemudian dialokasikan untuk Cadangan Penyangga Energi. "Ada modifikasi dalam APBNP yang diputuskan Rp 1,6 triliun untuk DKE. Dari jumlah tersebut Rp 800 miliar untuk cadangan energi," kata Sudirman, di Kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jakarta, Kamis (21/7/2016).
Menurut Sudirman, alokasi dan penggunaan dana Cadangan Penyangga Energi tersebut akan tertuang dalam Peraturan Presiden dan akan dilaksanakan pada akhir tahun. Jika sudah terealisasi Cadangan Penyangga Energi tersebut menjadi sejarah di Indonesia karena baru pertama kali Indonesia punya cadangan penyangga.
"Presiden mendukung, yang akan dibangun akhir tahun ini sudah diinisiasi, Anggaran tersedia, logistik sudah dibangun, Menjadi pertama dalam sejarah migas kita punya CPE," tutur Sudirman.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja mengungkapkan, tujuan adanya CPE adalah untuk meningkatkan kedaulatan energi Indonesia sehingga jika terjadi krisis energi pemerintah sudah bisa mengantisipasi.
"Ini untuk mengantisipasi krisis energi, atau menghadapi keadaan darurat seperti bencana alam," tutup Wiratmaja.