Liputan6.com, Jakarta - Dampak kemacetan di pintu keluar tol Brebes Timur atau biasa disebut dengan Brebes Exit (Brexit) sangat terasa kepada perekonomian nasional. Hal tersebut tercermin dari laju inflasi di Juli 2016 yang cukup tinggi.
Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Juda Agung mengatakan, pada pekan pertama Juli 2016 laju inflasi tercatat 1,2 persen. "Inflasi di pekan ke dua bulan Juli ini ada perbaikan dibanding pekan pertama. Pekan pertama 1,2 persen (bulan per bulan). Di pekan ke dua 1,18 persen. Memang masih cukup tinggi," kata dia di Gedung BI Jakarta, Kamis (21/7/2016).
Dia mengatakan, inflasi pada bulan Juli dipengaruhi oleh Lebaran. Pasalnya, pada Juli terdapat kenaikan harga tiket pesawat dan dibarengi oleh macet di Brexit. Juda menambahkan, macet menghambat distribusi pangan. Tersendatnya harga pangan mengerek harga pangan.
Baca Juga
Advertisement
"Kami tahu pekan 1 dan 2 ada kenaikan angkutan udara, gangguan distribusi, macet di mana-mana, Brexit juga akan mempengaruhi harga komoditas pangan," jelas dia.
Terbukti, dia menuturkan harga cabai naik lebih dari 32 persen. Namun, Juda optimistis inflasi akan mengalami penurunan pada sisa pekan Juli ini. "Harga cabai pekan pertama sempat naik 32 persen. Kami yakini di minggu mendatang akan ke bawah," tandas dia.
Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi Juni 2016 kemarin tercatat 0,66 persen. Inflasi tersebut mengalami kenaikan bila dibandingkan inflasi Juni 2015 di kisaran 0,54 persen. Selain itu, inflasi juga naik dibandingkan Mei 2016 di kisaran 0,24 persen.
Adapun tingkat inflasi untuk tahun kalender (Januari-Mei) 2016 tercatat 1,06 persen. Tingkat inflasi dari tahun ke tahun (Mei 2016 terhadap Mei 2015) sebesar 3,45 persen. Sementara komponen inti mengalami inflasi 0,33 persen. Kemudian tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun 3,49 persen.
Kepala BPS Suryamin menuturkan, dari 82 kota yang disurvei BPS, semua kota alami inflasi. Kota Pangkal Pinang alami inflasi tertinggi mencapai 2,14 persen dan terendah di kota Padang sebesar 0,10 persen. Suryamin menuturkan, kenaikan inflasi tertinggi di Pangkal Pinang disebabkan oleh harga buah, daging dan tiket angkutan udara.