Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi lanjutkan koreksi menjelang akhir pekan ini. Bank Indonesia (BI) tetap mempertahankan suku bunga acuan/BI Rate 6,5 persen menjadi katalis IHSG.
Analis PT First Asia Capital David Sutyanto menuturkan, aksi ambil untung akan terjadi pada perdagangan saham Jumat pekan ini usai reli IHSG dalam beberapa hari. Selain itu, BI tetap mempertahankan BI Rate di level 6,5 persen menjadi sentimen negatif.
David mengatakan, pelaku pasar mengharapkan BI Rate dapat kembali turun. Dengan BI Rate tetap dikhawatirkan akan membebani kinerja bank di tengah pelaksanaan pengampunan pajak atau tax amnesty.
"BI Rate tinggi maka bunga akan tinggi. Kalau taruh dana repatriasi di bank maka beban bank akan besar. Ini BI Rate tetap," ujar David saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (22/7/2016).
Baca Juga
Advertisement
Meski demikian, David menilai prospek IHSG masih akan bagus ke depan dengan pelaksanaan tax amnesty. Hal itu lantaran ada tax amnesty dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan pendanaan akan lebih baik. "IHSG akan bergerak di kisaran 5.150-5.260 pada Jumat pekan ini," kata dia.
Sementara itu, Analis PT HD Capital Tbk Yuganur Widjanarko menuturkan IHSG masih mampu bertahan di level support baru 5.200 didorong aksi beli agresif di saham kapitalisasi besar dan lapis kedua.
Ia merekomendasikan untuk menambah posisi pada konsolidasi koreksi minor di 5.200-5.150 bila memang terjadi.
"IHSG akan bergerak di kisaran support 5.200-5.150-5.080-4.980 dan resistance 5.300-5.370-5.420," ujar dia.
Untuk rekomendasi saham, Yuganur memilih sejumlah saham yang dapat diperhatikan pelaku pasar. Saham-saham itu antara lain PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Bank Bukopin Tbk (BBKP), dan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON).
Rekomendasi Teknikal
Yuganur memilih saham PT Wijaya Karya Beton Tbk untuk dicermati pelaku pasar. Ada pola perbaikan momentum jangka pendek dan menengah dapat digunakan sebagai kesempatan untuk beli saham sehingga menuju ke resistance psikologis Rp 1.100-Rp 1.200.
Ia merekomendasikan masuk saham PT Wijaya Karya Beton Tbk di level pertama Rp 995, level kedua Rp 985, dan cut loss point Rp 975. (Ahm/Ndw)