Liputan6.com, Jakarta - Ramalan-ramalan tentang kiamat dilontarkan selama berabad-abad, baik oleh kelompok maupun perseorangan. Mulai dari ramalan tabrakan dengan komet atau asteroid, kiamat karena wabah penyakit, maupun kekacauan dunia karena pergantian abad (dikenal sebagai peristiwa Y2K). Baru-baru ini kelompok End Times Propechies mengaitkan pergeseran kutub-kutub magnetik bumi dengan kiamat pada 29 Juli 2016.
Sepuluh ramalan lain terkait kiamat termasuk prediksi akhir dunia pada 29 Juli, lantas menjadi pusat perhatian pembaca Global Liputan6.com pada Jumat (22/7/2016) pagi.
Advertisement
Selain urusan kiamat bumi, para pembaca juga tertarik dengan keberadaan seorang wanita di Kano, Nigeria yang hidup di dalam ember sejak 6 bulan.
Berikut selengkapnya dalam Top 3 Global:
1. Isu 'Kiamat' 29 Juli dan 10 Ramalan Akhir Zaman yang Gagal Total
Meski tak seheboh isu kiamat Suku Maya 2012, kali ini kelompok End Times Propechies kembali menyebarkan ramalannya tentang akhir zaman.
Mereka menyebut bahwa 29 Juli 2016 akan menjadi awal dari serentetan peristiwa yang menyebabkan akhir kehidupan dunia.
Dalam video berdurasi 17 menit berjudul 'Why The World Will End Surely On 29 July 2016', kelompok itu berdalil, malapetaka akan terjadi akibat bergesernya kutub magnetik Bumi.
Bukan kali ini saja nurbuat tentang akhir kehidupan di muka Bumi diembuskan. Berikut 10 ramalan tentang kiamat, yang untungnya gagal total, seperti dikutip dari Livescience.com, Kamis 21 Juli 2016.
2. Kisah Mengharukan Gadis yang Hidup di Dalam Ember Plastik
Sembilan belas tahun yang lalu, seorang bayi perempuan yang sehat lahir di tengah-tengah masyarakat Kano, Nigeria.
Tangis sang bayi memecah keheningan dan membawa tawa bagi keluarganya.
Namun, siapa sangka, tawa tersebut akan berubah begitu cepat. Rahma Haruna, nama bayi kecil itu, berhenti "tumbuh" saat usianya menginjak 6 bulan.
Seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis 21 Juli 2016, kondisi misterius tubuh Rahma itu terjadi saat gadis kecil itu tiba-tiba duduk tanpa belajar merangkak terlebih dahulu. Pada saat berusia 6 bulan, dia menderita demam tinggi yang disertai sakit perut.
"Setiap kali demam dan sakit perut, kaki dan tangannya tidak bisa digerakkan," kata sang ibu, Fadi.
3. Fakta di Balik Kelompok Pencetus Isu 'Kiamat 29 Juli 2016'
Kelompok End Times Propechies menyebut bahwa 29 Juli 2016 akan menjadi awal dari serentetan peristiwa yang menyebabkan akhir kehidupan dunia.
End Times Propechies menjelaskan penyebab kiamat 29 Juli itu dengan mengunggah video berdurasi 17 menit berjudul “Why The World Will End Surely On 29 July 2016".
Kelompok yang dikenal gemar mengembuskan isu kiamat itu memprediksi, bergesernya kutub magnetik Bumi akan memulai serentetan peristiwa yang menyebabkan kiamat.
Menurutnya, Bumi akan mengalami fenomena geomagnetik di mana Kutub Utara perlahan-lahan bergerak ke kutub magnetik utara yang disebabkan pergeseran besi cair di inti Bumi.