PLN Beli Listrik Berbasis Sampah dari Surabaya

PLTSa Benowo tahap 2 akan beroperasi pada 2019, dan pembangkit listrik ini merupakan kelanjutan pembangunan Benowo tahap 1.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 22 Jul 2016, 08:54 WIB
PLN beli listrik dari sampah berkapasitas 8,31 MW dari Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Benowo.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) resmi membeli listrik dari sampah menggunakan teknologi Zero Waste dengan kapasitas 8,31 Mega Watt (MW) dari Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Benowo,‎Surabaya Jawa Timur.

Direktur Bisnis Regional Jawa Timur dan Bali PLN, Amin Subekti mengatakan, PLTSa Benowo tahap 2 yang akan beroperasi pada 2019 merupakan kelanjutan Benowo tahap 1. PLTSa tahap I yang berkapasitas 1,65 MW ini sudah beroperasi sejak 30 November 2015 lalu.

"Resminya pembelian listrik ditandai oleh Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBL) berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) ," kata Amien, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Jumat (22/7/2016).

Selain itu dalam acara yang sama juga dilakukan Penandatanganan Berita Acara Financial Date untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Lodagung 1,3 MW – Wlingi, Kabupaten Blitar antara PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur dengan Perum Jasa Tirta I (PJT I).

Tidak hanya itu, dalam acara tersebut juga dilakukan penandatanganan PJBL Excess Power dari Pembangkit Listrik Pabrik Gula Pesantren Baru dengan teknologi Co Generation kapasitas 3 MW milik PT Perkebunan Nusantara X di Kediri.

Dengan ditandatanganinya PJBL ini, secara keseluruhan PLN Distribusi Jawa Timur telah bekerjasama membangun Pembangkit EBT sebesar  15,79 MW, meliputi PLTSa Benowo Surabaya 8,31 MW, PLTSa Benowo 1 sebesar 1,65 MW menggunakan teknologi Sanitary Landfill, Excess Power Kediri 3 MW, PLTM Pacet Mojokerto 1,5 MW, PLTM Lodagung sebesar 1,3 MW dan PLTM Seloliman Excess Power Mojokerto sebesar 30 Kilo Watt (kW).

"Penandatanganan ini sebagai wujud nyata pemanfaatan EBT yang menjadi salah satu fokus PLN Sesuai dengan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL)," tutur Amin.

Penandatanganan ini dilakukan oleh General Manager Distribusi Jawa Timur Yugo Riatmo dengan PT Sumber Organik, dan disaksikan oleh Pemerintah Kota Surabaya yang diwakili Kepala Dinas Pertambangan serta Direktur PLN Regional Jawa Timur dan Bali, Amin Subekti.

Sementara itu, terkait pasokan listrik di Jawa Timur saat ini mencapai 8.600 MW dengan beban puncak sebesar 6.000 MW. Artinya saat ini Jawa timur mengalami surplus sebesar 2.600 MW. Secara sistem kelistrikan Jawa timur saat ini masuk ke dalam sistem interkoneksi listrik Jawa Bali‎. (Pew/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya