Liputan6.com, Kuta - Sebanyak enam pria ditahan oleh polisi akibat berkelahi di pesawat Jetstar rute Sydney-Thailand. Akibat ulahnya, mereka akan dikawal pulang oleh petugas keamanan.
Pria yang ditahan oleh kepolisian Bali itu sedang dalam keadaan mabuk ketika berkelahi di pesawat tersebut.
Advertisement
Akibat ulah para pria tersebut, Jetstar dengan nomor penerbangan JQ27 terpaksa dialihkan ke Bali. Mereka lalu dikawal ke luar pesawat, setelah kapal terbang itu mendarat.
Petugas keamanan Jetstar tiba di Bali pada Kamis, 21 Juli 2016 malam, lalu mengawal keenam pria itu pulang ke Australia pada Jumat (22/7/2016). Demikian seperti dilansir The Sydney Morning Herald.
Keenam pria tersebut diidentifikasi sebagai Bradley Beecham, Brett Eldridge, Michael Matthews, Mark Rossiter, Lynmin Waharai and Ricky William.
Salah satu teman saksi mata, Megan Wilson, menggambarkan perkelahian itu sebagai peristiwa yang menakutkan.
"Ia dan anak-anak menangis... kita berteriak. Darah ada di mana-mana," tulis Wilson dalam Facebook setelah menghubungi temannya.
Kepala Bandara Ngurah Rai, Yusfandri Gona mengatakan, keenam pria saling mengenal. Salah satu dari mereka mengalami luka parah serta membutuhkan pertolongan dokter.
"Mereka mengaku perkelahian itu terjadi karena sedang mabuk," ujar Gona.
"Mereka mengonsumsi bir dan minuman keras. Itulah yang mereka akui. Kami tak dapat memverifikasi cerita itu lebih lanjut, karena tak dapat mewawancarai awak kabin maupun penumpang lain di pesawat tersebut," jelas Gona.
Kepala bandara itu juga mengatakan, pihak berwenang akan menyerahkan penyelidikan kepada polisi Australia.
"Kami harap pemerintah Australia mengenakan dan menghukum mereka di bawah hukum Australia, karena salah satu di antara mereka mengalami luka," kata Gona.
Petugas medis telah memeriksa ke lima pria dan satu lainnya yang terluka cukup parah, namun mereka tetap diizinkan untuk terbang.
Sementara itu 309 penumpang lainnya, termasuk tujuh bayi, melanjutkan perjalanan ke Phuket, Thailand, demikian menurut keterangan dari Jetstar.
"Kami bertindak serius atas keselamatan dan keamanan, dan kami tak mentolerir perilaku penumpang yang mengganggu dalam penerbangan kami," ujar Jetstar dalam sebuah pernyataan.
"Penumpang lain mendukung keputusan untuk menurunkan kelompok (enam pria) di Bali, dan berterima kasih kepada kru."
Pesawat tersebut berangkat dari Sydney pada Kamis 22 Juli pukul 14.25 dan akhirnya tiba di Phuket pada 23.15, dua jam lebih lambat dari yang telah dijadwalkan.