Anak-Anak Teroris Masuk Program Deradikalisasi BNPT

Kegiatan deradikalisasi anak-anak napi dan mantan napi terorisme ini meliputi terapi di bidang pendidikan.

oleh Yanuar H diperbarui 22 Jul 2016, 09:50 WIB
Ilustrasi Tangkap Teroris 2 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Yogyakarta - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggencarkan deradikalisasi setahun ini. Salah satu sasarannya adalah anak-anak mantan atau terpidana terorisme.

Deputi I Bidang Pencegahan Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT Abdul Rahman Kadir mengatakan program deradikalisasi ini juga dilakukan kepada napi dan mantan napi terorisme.

"Kita sudah lakukan pendekatan dan lakukan kegiatan yang dinamakan deradikalisasi. Deradikalisasi kepada napi yang masih jadi napi, yang sudah keluar juga keluarganya dan jaringannya. Termasuk putra-putra mereka," ujar Kadir di Yogyakarta, Kamis 21 Juli 2016.

Kegiatan deradikalisasi anak-anak napi dan mantan napi terorisme ini meliputi terapi di bidang pendidikan.

BNPT juga memberikan bantuan untuk pengembangan perekonomian para napi teroris itu. Program ini dilakukan bersama Kementerian Sosial. Salah satu contohnya, memberikan keterampilan kepada para mantan napi tersebut.

"Sehingga mantan napi yang sudah keluar, dia bisa cari nafkah dan melupakan ideologi yang dia pegang selama ini untuk hidup bersama masyarakat," kata Kadir.

Memang, lanjut dia, hasil program deradikalisasi BNPT belum terlihat. Namun yang jelas, upaya itu terus dilakukan. Seperti kasus Santoso tidak terulang, sehingga tidak ada generasi penerusnya. Oleh karenanya upaya deradikalisasi itu akan terus dilakukan.

"Deradikalisasi hasil memang belum banyak, tapi terus kita lakukan. Tahapan deradikalisasi itu seperti identifikasi mereka bagaimana sekarang rehabilitasi dia, mereedukasi (edukasi ulang) dia dan meresosialisasi (sosialisasi ulang) mereka," ucap Kadir.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya