Liputan6.com, Jakarta Setelah dibuka 37 penerbangan dari beberapa wilayah Tiongkok ke Manado, pamor pariwisata Bumi Kawanoa makin meningkat. Dengan asumsi 200 penumpang tiap penerbangan, sudah ada 7.400 wisman yang masuk ke Sulawesi Utara melalui Bandara Sam Ratulangi.
Menteri Pariwisata Arief Yahya dalam acara peluncuran Festival Pesona Sangihe di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung sapta Pesona, beberapa waktu silam mengatakan, “Jika hal ini bisa ditingkatkan menjadi regular flight, akan 7.400 kali 12 bulan, akan ada 88.800 wisman Tiongkok setahun. Lalu bila spendingnya USD 1.200 saja, maka akan ada sekitar Rp 1,5 triliun beredar di sana. Itu akan langsung meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat di Sulawesi Utara dan sekitarnya. Industri pariwisata akan sangat maju dan cepar berkembang.”
Advertisement
Lebih jauh dirinya mengatakan, kebersihan menjadi prioritas permasalahan bagi pariwisata di Sulawesi Utara yang harus segera dibenahi. Dia juga berharap Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, juga menyosialisasikan kebersihan dan manajemen sampah ke berbagai daerah yang sudah menempatkan menjadi destinasi wisata.
“saya banyak complain soal kebersihan, kerapian, dan toilet. Mari kita jaga, agar mereka punya cerita bagus dari Manado dan Sulut,” kata Menteri Arief.
Majunya pariwisata Manado diyakini juga akan memajukan kawasan penyanggah yang ada di sekitarnya, seperti Kepulauan Sangihe, kawasan Mendaku, Pulau Bukide, Batu Wingkung, Pulau Para, dan kawasan terumbu karang lainnya yang membujur dari Kepulauan Taoareng hingga Kepulauan Nusa Tabukan. Pasalnya meski memiliki keindahan bawah laut memukau dan memiliki potensi besar pariwisata bahari, berbagai kawasan tersebut masih kurang dikenal wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara.