Liputan6.com, Manchester - Dengan pengalaman dan kemampuan yang dimiliki, Zlatan Ibrahimovic sempat menjadi pemain yang paling diburu di bursa transfer musim panas 2016. Namun, justru Manchester United yang beruntung mendapatkannya. Peran Jose Mourinho di balik transfer itu sangat penting.
Sejak sebelum diresmikan sebagai pelatih baru MU, Mourinho memang sudah diisukan akan bereuni dengan Ibra. Ya, Ibra masuk dalam daftar prioritas pemain yang diboyong Mourinho ke Old Trafford. Kebetulan, Ibra dan Mourinho memang sempat bekerja sama di Inter Milan.
Baca Juga
Advertisement
Kolaborasi mereka saat itu memang hanya berlangsung selama semusim, yakni pada 2008/2009. Mereka harus berpisah kala Inter menjual Ibra ke Barcelona di musim panas 2009. Meski hanya semusim, terbukti kedekatan antara Ibra dan Mourinho benar-benar terbangun.
Setiap kali keduanya bertemu sebagai lawan, baik Ibra dan Mourinho tak sungkan bertegur sapa. Bahkan, Ibra juga sempat menjahili Mourinho saat sedang melakukan wawancara di pinggir lapangan sebelum akhirnya keduanya berpelukan.
Itu mengapa Mourinho memilih Ibra sebagai salah satu prioritasnya setelah diresmikan sebagai pelatih MU. Pada akhirnya, MU sukses mendapatkan Ibra dengan status bebas transfer dari Paris Saint-Germain. Dan, Mourinho memiliki cara tersendiri untuk merayu Ibra.
"Mari kita jujur, ia sangat kaya. Ia selalu mendapatkan uang di sepanjang kariernya. Ia juga sudah memenangi banyak hal. Jadi, Anda hanya harus datang ke liga tersulit di dunia jika Anda merasa bisa melakukannya. Jika Anda merasa tak mampu, Anda pergi ke Amerika, China, atau bertahan di Liga Prancis untuk satu musim," kata Mourinho seperti dikutip Mirror.
Motivasi Tambahan
Apa yang dikatakan Mourinho mengenai Ibra memang tepat. Ibra adalah pemain yang sudah mencapai banyak hal di sepanjang kariernya. Bahkan, ia sudah menikmati gelar liga di empat negara, yakni Belanda, Italia, Spanyol, dan Prancis.
Sebagai seorang striker, Ibra juga memiliki tingkat ketajaman yang tinggi. Bahkan, pemain asal Swedia itu tak pernah mencetak kurang dari 30 gol dalam semusim sejak 2011/2012. Paling sensasional adalah penampilan Ibra bersama PSG di musim 2015/2016. Itu karena ia mencetak 50 gol dari 51 pertandingan.
"Ia ingin satu tantangan baru dan saya berharap ia berdampak sangat baik bagi kami. Mungkin ia berpikir, 'Ah, saya ingin kembali memenangkan sesuatu'. Motivasinya sangat tinggi. Saya mengenalnya sangat baik. Bagi saya, usia bukan faktor penting. Itu hanya tanggal ketika Anda lahir," jelas Mourinho.
"Usia yang sebenarnya bukan di identitas, tapi tubuh, otak, dan sikap Anda. Ia masih memiliki tubuh yang muda dan menakjubkan. Apalagi ia memiliki keahlian seni bela diri. Ia memiliki sudut pandang dan mental yang berbeda dengan pemain-pemain pada umumnya."
Advertisement