Liputan6.com, Jakarta Di antara perokok, serangan stroke yang ditandai dengan pendarahan pada selaput otak lebih sering menyerang perokok wanita.
Peneliti di Finlandia melaporkan bahwa pendarahan yang disebut dengan pendarahana subarachnoid ini, delapan kali lebih mungkin terjadi pada perokok wanita yang menghabisakan satu bungkus rokok per harinya. Sedangkan hanya tiga kali lipat lebih mungkin terjadi pada perokok pria.
Advertisement
"Tidak ada keamanan dari merokok, pilihan terbaik adalah tidak memulai untuk merokok sama sekali," kata Dr. Joni Lindbohm, specializes in neurosurgery and public health dari University of Helsinki.
Dalam penelitian yang dilakukan Lindbohm dan rekannya, mengumpulkan data 66 ribu orang dewasa yang terdaftar dalam Finnish national surveys sejak 1972 hingga 2011. Usia peserta dimulai dari 21 tahun hingga mereka mengalami stroke pertama dan akhirnya meninggal.
Para peneliti menemukabn bahwa di antara perokok ringan yang menghabisi 10 batang sehari terjadi pada wanita. Perokok wanita tiga kali lebih mungkin mengalami pendarahan subarachnoid, sedangkan pada pria hanya dua kali lebih mungkin.
Di antara mereka yang merokok 11 hingga 20 batang sehari--empat kali lebih rentan pada wanita untuk terserang stroke dan dua kali pada pria.
Dr. Ralph Sacco, chairman of neurology dari University of Miami Miller School of Medicine, juga mengatakan hal yang serupa--bahwa pendarahan subarachnoid terjadi sebesar 3 persen saat stroke menyerang tubuh. Terlebih kondisi ini sering terjadi pada orang-orang muda.
"Pendarahan ini cukup dahsyat hingga menyebabkan kecacatan dan kematian," kata Sacco. Dikutip dari laman Health Day, Sabtu (23/07/2016).
Laporan ini dipublikasikan secara online dalam journal Stroke.