Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) membukukan laba bersih sebesar Rp 4,37 triliun pada semester I 2016 atau naik 79,9 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,43 triliun. Laba bersih per saham naik menjadi Rp 234 dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp 130 per saham.
Direktur Treasury BBNI Panji Irawan mengatakan, kenaikan laba ditopang oleh pendapatan bunga bersih yang naik 11,7 persen (yoy) dari Rp 12,45 triliun menjadi Rp 13,91 triliun. Kemudian pendapatan non bunga naik 28,7 persen dari Rp 3,44 triliun menjadi Rp 4,43 triliun.
Baca Juga
Advertisement
"NII tumbuh berkat realisasi penyaluran kredit BNI hingga akhir Juni 2016 yang tumbuh moderat sebesar 23,7 persen yoy dari Rp 288,72 triliun menjadi Rp 357,22 triliun," kata dia di Kantor Pusat BNI Jakarta, Jumat (22/7/2016).
Dia mengatakan pertumbuhan kredit ditopang oleh business banking dengan pertumbuhan 25,6 persen yoy ke Rp 260,79 triliun. Kredit tersebut tersalurkan ke beberapa segmen seperti korporasi 25,1 persen, BUMN 18,2 persen, menengah 16,3 persen dan kecil 13,4 persen.
Kredit Usaha Rakyat (KUR) naik 331 persen menjadi Rp 7,3 triliun. Sementara kredit konsumer naik menjadi Rp 60,97 triliun dari sebelumnya Rp 53,49 triliun.
Lalu, Dana Pihak Ketiga (DPK) mengalami pertumbuhan 19,6 persen dari Rp 327,26 triliun menjadi Rp 391,49 triliun.
"Pertumbuhan DPK dan kredit tersebut tidak terlepas dari upaya BNI untuk meningkatkan kualitas layanan. Dalam hal ini BNI menyediakan 1.871 outlet diseluruh Indonesia, belum termasuk 6 kantor perwakilan di luar negeri," tutup dia.