Liputan6.com, Balikpapan: Air Wagon International (Awair) tetap membantah dugaan bahwa pesawat Airbus A 310-300 bernomor registrasi PK-AWA rute Jakarta-Balikpapan mengalami kebakaran pada salah satu mesinnya. Kendati demikian Awair juga belum bisa memastikan pihak-pihak mana yang harus bertanggungjawab atas peristiwa tersebut. Saat ini, pesawat Awair tersebut tak bisa terbang untuk sementara waktu.
Menurut Manajer Keselamatan Penumpang Awair Shadrach Nababan, hasil penyelidikan internal oleh Awair menunjukkan tak ada tanda-tanda kebakaran pada mesin pesawat A 310-300, seperti yang diberitakan terbakar Kamis (19/10). Diberitakan Awair mendapat kecelakaan setelah mendarat di Bandar Udara Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Dikatakan Shadrach, api yang terlihat di bagian belakang mesin saat itu adalah sesuatu yang biasa. Api itu disebut tilt pipe fire berasal dari bahan bakar yang terbakar di luar mesin. Dalam situasi demikian, kata Shadrach, awak pesawat sebenarnya sudah tahu prosedur menanganinya, yakni dengan memadamkannya secara otomatis dari dalam pesawat. Namun, sejumlah orang yang tengah mengikuti latihan penanggulangan gawat darurat Dirgantara Raharja di Bandara Sepinggan malah menyemprotkan semacam zat khusus untuk melakukan pemadaman.
Sementara itu, diberitakan, pesawat Airbus milik Awair diberitakan terbakar hanya beberapa detik setelah mendarat. Saat itu, petugas bandara yang sedang berlatih menangani kebakaran melihat ada kepulan asap dari mesin pesawat. Kepulan asap tersebut segera dipadamkan petugas pemadam. Nah, peristiwa itu berhasil direkam oleh seorang juru kamera yang kebetulan berada di dekat lokasi pendaratan pesawat.
Penyemprotan terhadap mesin yang masih sangat panas diduga membuat pesawat tak dapat beroperasi selama tiga bulan. Akibatnya, PT Awair menderita kerugian sekitar Rp 43 miliar.(ULF/Roy Akhmad dan Julianus Kriswantoro)
Menurut Manajer Keselamatan Penumpang Awair Shadrach Nababan, hasil penyelidikan internal oleh Awair menunjukkan tak ada tanda-tanda kebakaran pada mesin pesawat A 310-300, seperti yang diberitakan terbakar Kamis (19/10). Diberitakan Awair mendapat kecelakaan setelah mendarat di Bandar Udara Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Dikatakan Shadrach, api yang terlihat di bagian belakang mesin saat itu adalah sesuatu yang biasa. Api itu disebut tilt pipe fire berasal dari bahan bakar yang terbakar di luar mesin. Dalam situasi demikian, kata Shadrach, awak pesawat sebenarnya sudah tahu prosedur menanganinya, yakni dengan memadamkannya secara otomatis dari dalam pesawat. Namun, sejumlah orang yang tengah mengikuti latihan penanggulangan gawat darurat Dirgantara Raharja di Bandara Sepinggan malah menyemprotkan semacam zat khusus untuk melakukan pemadaman.
Sementara itu, diberitakan, pesawat Airbus milik Awair diberitakan terbakar hanya beberapa detik setelah mendarat. Saat itu, petugas bandara yang sedang berlatih menangani kebakaran melihat ada kepulan asap dari mesin pesawat. Kepulan asap tersebut segera dipadamkan petugas pemadam. Nah, peristiwa itu berhasil direkam oleh seorang juru kamera yang kebetulan berada di dekat lokasi pendaratan pesawat.
Penyemprotan terhadap mesin yang masih sangat panas diduga membuat pesawat tak dapat beroperasi selama tiga bulan. Akibatnya, PT Awair menderita kerugian sekitar Rp 43 miliar.(ULF/Roy Akhmad dan Julianus Kriswantoro)