Liputan6.com, Jakarta Meilinnia Hilda Mareta dan Berlian Melenia Putri baru saja menjalani pengambilan darah yang merupakan bagian dari seleksi calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) di Istana Negara, di lantai 3 Rumah Sakit Olahraga Nasional (RSON).
Kedua gadis berparas ayu perwakilan Jawa Timur ini tampak akan menyantap makanan ringan yang telah disiapkan panitia, sebelum mereka menjalani pemeriksaan kesehatan anggota tubuh lainnya.
"Siap! Kami baru saja cek darah, tes urine, pengukuran tinggi dan berat badan, postur tubuh, dan tes buta warna," kata Meilinnia dan Berlian dengan kompak saat tim Liputan6.com menanyakan tes apa saja yang sudah mereka ikuti.
"Siap!" sudah menjadi kata yang wajib mereka lontarkan setiap kali bertemu atau berkenalan dengan orang lain. Apalagi jika disapa oleh orang yang lebih tua.
Meilinnia Hilda Mareta tercatat sebagai siswa kelas 2 SMA Negeri 2 Pare, sementara Berlian Melenia Putri adalah siswi SMA PGRI Gondang. Meski nama mereka mirip tapi keduanya mengaku bukanlah saudara kandung. "Bukan, kami juga baru kenal sebelum ke sini," kata Meilinnia.
Meilinna dan Berlian mengaku tidak ada muncul rasa takut selama menjalani tes kesehatan. Di kehidupan sehari-hari, mereka berdua adalah sosok remaja yang berusaha menjaga kesehatan tubuh agar tetap optimal dengan cara menjalani pola hidup yang sehat.
"Saya optimis kalau dari pemeriksaan kesehatan akan baik-baik saja," kata Berlian yang ditimpali dengan perkataan serupa dari Meilinnia.
Saat pengecekkan berat badan, baik Meilinna maupun Berlian tak khawatir dengan angka yang muncul di timbangan. "Kalau saya tidak takut gemuk, justru kurang gemuk, makan harus banyak," kata Meilinna.
Berbeda pula dengan dua orang siswi perwakilan dari Jawa Barat, Glorian Natapradja Hamel dan Salma Maulina Wijaya, yang mengaku sempat ketakutan ketika harus menjalani pemeriksaan darah dan pengukuran berat badan.
"Tadi waktu mau cek darah, ada teman kita yang harus disuntik dua kali, karena uratnya tidak ditemukan. Sempat khawatir, kalau bakal seperti itu. Ternyata tidak," kata Salma Maulina Wijaya, siswi Pribadi Bilingual School.
"Kalau saya pas cek timbangan badan, takut kegemukan," ujar Glorian tertawa. "Yah, kalau itu, aku juga," kata Salma menimpali omongan Glorian.
Glorian Natapradja Hamel yang berasal dari SMA Islam Dian Didakrika memang sempat khawatir dengan hasil penjumlahan BMI. Namun, dia optimistis kalau sebenarnya berat badannya ideal, karena rutin push up, latihan anggota tubuh bagian belakang, dan aktivitas fisik lainnya yang biasa dikerjakan selama latihan Paskibra. "Aku juga seperti itu," kata Salma lagi.
Selain melakukan aktivitas fisik tersebut, baik Glorian maupun Salma punya olahraga favorit yang juga rutin mereka kerjakan.
"Kalau saya suka latihan Muaythai, karena saya atlet Muaythai," kata Glorian. "Kalau aku lari," ujar Salma.
Advertisement