Liputan6.com, Lincoln - Della Sorenson membunuh korban pertamanya, bayi perempuan kakak iparnya bernama Viola Cooper, pada 23 Juli 1918 di sebuah pedesaan di Nebraska.
Seperti dilansir History, Selama tujuh tahun berikutnya, teman-teman, kerabat, dan kenalan Sorenson meninggal secara misterius sebelum akhirnya orang-orang menyadari bahwa hal itu bukan sekedar kebetulan.
Advertisement
Dua tahun setelah kematian Viola, Wilhelmina Weldam, ibu mertua Sorenson, diracun.
Sorenson kemudian pergi setelah ia membunuh putrinya, Minnie, dan suaminya, Joe, dalam kurun dua minggu pada September.
Hanya butuh waktu empat bulan sebelum menikah lagi, Sorenson akhirnya tinggal di Dennebrog, Nebraska. Pada 22 Agustus mantan kakak iparnya, dengan membawa bayi berumur 4 bulan, datang untuk mengunjunginya.
Serupa dengan apa yang ia perbuat kepada Viola, Sorenson meracuni anak malang itu dengan sebuah permen. Karena tak menyadari apa yang terjadi, ibu anak malang itu kembali lagi pada Oktober dengan membawa anak lagi, namun kali ini racun Sorenson tak bekerja.
Pada awal 1923, Sorenson membunuh anaknya sendiri, Delia, pada ulang tahun pertamanya. Ketika teman Sorenson yang membawa bayi datang mengunjunginya seminggu setelah kejadian, bayi malang itu juga diracun.
Sorenson juga melakukan percobaan pembunuhan kepada suami keduanya, namun gagal. Semenjak kejadian itu, pihak berwenang mulai berpikir bahwa terdapat hubungan atas rangkaian kematian tersebut.
Akhirnya, pada 1925, Sorenson ditahan ketika ia gagal melakukan pembunuhan yang ditujukan kepada dua anak di lingkungannya dengan kue beracun.
Ia mengakui perbuatannya dan berkata, "Aku suka mendatangi pemakaman. Aku senang ketika melihat seseorang sekarat."
Atas pengakuannya, dokter meyakini bahwa Sorenson mengidap skizofrenia dan ia dikirim ke rumah sakit jiwa.
Pada tanggal yang sama di tahun 2005, tiga bom meledak di Naama Bay, Mesir, dan menewaskan 88 orang.
Selain itu, NASA mengumumkan penemuan Kepler-452b oleh Kepler di tanggal yang sama pada 2015.