Liputan6.com, Jakarta - Keselamatan anak haruslah jadi prioritas utama semua orangtua. Tak terkecuali jika mereka diajak berpergian menggunakan mobil. Sayang tak semua dari mereka paham atau tahu soal ini.
Ada beberapa kesalahan orangtua yang masih kerap dijumpai dengan mudah. Yang lebih memprihatinkan, seringkali ini berkaitan dengan keselamatan sang anak. Bahkan ada beberapa kesalahan yang berujung pada kematian buah hati.
Berikut kami rangkum beberapa kesalahan tersebut. Jika Anda pernah melakukan ini, maka segeralah perbaiki dan jangan ragu menceritakannya juga kepada orang lain.
Soal car seat
Car seat adalah aksesori tambahan berupa kursi kecil tempat dudukan anak. Kursi ini dibuat karena jok mobil biasa tak sesuai dengan bentuk tubuh mereka. Terdapat beberapa kesalahan orangtua soal ini.
Pertama, mereka menaruh anaknya yang ada di car seat di jok penumpang depan. Ini jelas salah karena potensi cedera karena kecelakaan justru lebih tinggi. Baiknya, letakkan car seat di jok baris dua, dengan bantuan ISOFIX.
Posisi dudukan pun kadang salah. Mereka memposisikan anak menghadap depan. Padahal yang benar justru menghadap belakang. Posisi ini membuat potensi cedera pada anak karena gaya gerak mobil bisa ditekan seminimal mungkin.
Baca Juga
Advertisement
Abai terhadap fitur keselamatan
Balita umumnya selalu bergerak aktif. Karenanya, oangtua harus paham fitur apa saja yang dapat mencegah keaktifan anak-anak itu menjadi bencana. Salah satu fitur yang dimaksud adalah child safety lock.
Fitur ini bisa mencegah pintu mobil terbuka dari dalam. Fitur ini harus diaktifkan oleh orangtua. Syaratnya tentu, mereka harus tahu lebih dulu bagaimana caranya. Percuma ada segudang fitur keselamatan tapi tak tahu cara menggunakannya, bukan?
Meninggalkan anak di mobil
Sejumlah orang tua kerap meninggalkan anak mereka di dalam mobil, entah untuk berbelanja atau ada keperluan lain. Padahal, banyak kasus dimana anak-anak bahkan meninggal dunia karena kasus tersebut.
Mengapa itu bisa terjadi? Mobil yang ditinggalkan dalam keadaan mati suhunya bisa meningkat tajam. Apalagi jika diparkir di tempat terbuka pada siang hari. Hanya perlu waktu 10 menit untuk peningkatan suhu sebesar 19 derajat.
Mengutip CBS News, suhu di dalam kendaraan yang mencapai 40 derajat membuat anak mengalami stroke panas yang meliputi pusing, disorientasi, serta kulit memerah. Beberapa derajat lebih tinggi, maka fungsi organ utamanya bisa gagal.
Menurut data dari Safe Kids Worldwide, sejak 1998, lebih dari 600 anak di seluruh dunia meninggal karena serangan panas saat ditinggalkan di dalam mobil. Tahun lalu, ada 24 anak harus kehilangan nyawa karena hal ini.