Liputan6.com, Yogyakarta - Relawan Garin Nugroho dan Rommy Heryanto batal mengusung keduanya untuk maju sebagai calon wali kota dan wakil wali kota Yogyakarta. Relawan yang menyebut diri Jogja independent (Joint) itu menghentikan proses pengumpulan KTP dukungan warga Yogyakarta.
Pegiat Joint, Herman Dody mengatakan ada dua alasan mereka membatalkan mengusung Garin-Rommy. Pertama, mereka gagal menggalang dana dari warga Yogyakarta untuk proses pilkada. Tidak banyak warga Yogyakarta yang menyumbang sehingga target yang diharapkan tidak tercapai.
Advertisement
"Respons urunan gaya Yogya untuk dana besar tidak terpenuhi, sehingga tidak mencapai harapan," ujar Herman di Kedai Kebun, Tirtodipuran, Yogyakarta, Kamis 21 Juli 2016.
Dody mengatakan dana yang terkumpul baru Rp 270 juta rupiah. Jumlah ini belum cukup untuk memenuhi proses pembiayaan politik di Pilkada Kota Yogyakarta. Menurut dia, membutuhkan dana sekitar Rp 1,5-2 miliar untuk memenuhi kebutuhan pilkada.
"Dananya sudah habis dan tombok. Kami tidak bisa melanjutkan karena tidak ada dana. Partisipasi publik belum bisa menjadi harapan, sehingga harus berhenti. Salah satunya kebutuhan logistik untuk memenuhi," ujar dia.
Selain itu, KTP warga Yogyakarta yang sudah terkumpul tidak memenuhi syarat KPU. Hingga saat ini hanya 4 ribu KTP. Padahal syarat untuk maju independen harus mengumpulkan KTP sebanyak 26.347.
"KTP tidak sesuai harapan, sehingga kami menyerahkan hak politik kepada Garin dan Rommy apakah akan bergabung dengan Joint atau ditarik kekuatan politik lain kami serahkan kepada beliau," ujar Herman.