Liputan6.com, Jakarta - Nur Rohman, bomber di Mapolresta Solo pada 5 Juli 2016 merupakan buron atau DPO jaringan Bekasi pada penangkapan teroris akhir tahun 2015. Sebelum meledakkan diri di Mapolresta Solo, dia ternyata bersembunyi di kandang ayam milik Winarno di Dukuh Menggung, Gedong Jetis, Tulung, Klaten, Jawa Tengah.
Datasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap empat orang di Tulung, Klaten, Jawa Tengah. Di antaranya adalah Winarno, pemilik kandang ayam, dan kakak bomber Solo bernama Agus Haryanto.
Advertisement
Agus ditangkap dalam perjalanan pulang dari kandang ayam milik Winarno menuju rumahnya di Dukuh Alang-alang, Sorogaten, Tulung, Klaten.
Kapolsek Tulung AKP Suparmo menjelaskan, Agus Haryanto dan Nur Rohman bekerja di usaha ternak ayam milik Winarno. Bomber Solo itu juga menjadi karyawan pada usaha ternak ayam sejak enam bulan terakhir sebelum aksi bom bunuh diri Mapolresta.
"Kalau untuk urut-urutan pelariannya, saya tidak tahu. Tapi yang jelas ia kerja di kandang ayam itu sejak enam bulan terakhir. Ia tidur di kandang ayam itu," ujar Suparmo di Mapolsek Tulung, Klaten, Sabtu (23/7/2016).
Suparmo menjelaskan selama bekerja di ternak ayam, masyarakat tidak pernah menaruh kecurigaan mengenai Nur Rohman. Sebab, situasi daerah tersebut tenang dan kondusif.
"Selama ini tidak ada informasi menjurus ke sana. Kita juga sering patroli. Situasinya kondusif," ujar Suparmo.