Duel Antarlini Persija Vs MU

Persija bertindak sebagai tuan rumah, namun akan main di kandang sang lawan.

oleh Liputan6 diperbarui 24 Jul 2016, 11:10 WIB
Persija jakarta vs Madura United (Liputan6.com/Abdillah)
Liputan6.com, Jakarta-
Persija Jakarta menjamu Madura United pada pekan ke-12 Torabika Soccer Championship presented by IM3 Ooredoo, Minggu (24/7/2016) malam WIB. Laga yang dihelat di Stadion Gelora Bangkalan, Madura, ini diprediksi bakal berlangsung sengit dan seru.
 
Macan Kemayoran sedang berada dalam performa kurang baik setelah mengalami lima laga belum pernah menang. Rinciannya, Persija mengalami empat kekalahan dan sekali seri.
Hasil ini membuat anak asuh Paulo Camargo terbenam di papan bawah klasemen, tepatnya di peringkat ke-12 dengan koleksi 12 poin.
 
Berbeda dengan Persija, Madura United justru sedang berada di performa terbaik. Klub berjulukan Sapeh Kerab ini bahkan tidak terkalahkan dalam delapan laga beruntun.
 
Hasilnya, Madura United berada di peringkat kedua sementara dengan koleksi 24 poin, atau tertinggal dua poin dari Arema Cronus yang kukuh di pucuk dengan 26 poin.
 
Berikut adalah duel antarlini Persija vs Madura United:
 
Andritany Ardhyasa vs Hery Prasetyo
 
Disaat Persija sedang berada dalam kondisi sulit, Andritany tetap bersinar di bawah mistar gawang. Kiper muda Indonesia ini adalah bintang keberhasilan Persija menahan imbang Persib Bandung tanpa gol di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.
 
Pada laga tersebut, Andritany tampil gemilang dengan total membuat enam penyelamatan. Bahkan dia saat ini berhasil menggusur Teja Paku Alam sebagai kiper yang paling banyak melakukan penyelamatan dengan total 49 kali.
 
Sayang, kinerja baiknya tidak dibarengi dengan ketajaman lini depan Macan Kemayoran.
 
Beralih ke kubu lawan, MU juga memiliki kiper hebat dalam diri Hery. Sejauh ini keberhasilan Madura United berada di peringkat kedua klasemen tak terlepas dari kontribusi besar Hery. Pasalnya, dalam lima laga terakhir, Hery hanya kebobolan empat gol.
 
Willian Pacheco vs Fabiano Beltrame
 
Kendati baru pertama kali merumput di Indonesia, Pacheco ternyata mampu langsung mengeluarkan performa terbaiknya. Duetnya bersama Maman Abdurahman sangat baik dalam menjaga lini pertahanan Persija.
 
Postur tinggi tubuh menjulang yang dimiliki Pacheco membuat lawan-lawan selalu kesulitan memenangi duel udara. Tak hanya itu, Pacheco juga tangkas dalam menghalau bola.
 
Pacheco tercatat sebagai bek dengan jumlah tekel sukses terbanyak. Persentasenya mencapai 74%. Sebagai defender, penampilan Pacheco sangat lugas, tanpa kompromi, dan tak takut untuk berduel dengan pemain lawan.
 
Di lain sisi, kualitas Fabiano sebagai bek tengah tak perlu diragukan lagi. Pemain asal Brasil ini bahkan menjadi salah satu bek terbaik di Indonesia.
 
Postur tubuh tinggi pemain asal Brasil ini membuatnya selalu bisa memenangi duel di udara.
 
Namun, tubuh tinggi menjulangnya tidak membuatnya bergerak lambat saat bermain. Mantan pemain Arema Cronus ini memiliki kecepatan dan tekel yang sempurna.
 
Fabiano juga memiliki kemampuan mengeksekusi bola mati dengan baik. Jadi jangan kaget melihat pemain berposisi bek tengah mengambil tendangan bebas atau bahkan penalti saat bertanding.
 
Hong Soon Hak vs Slamet Nurcahyono
 
Hong dan Slamet memiliki posisi yang sama di lini tengah. Namun, peran keduanya sangat berbeda bagi timnya masing-masing.
 
Hong akan lebih diperankan untuk menjaga keseimbangan di lini tengah. Dia akan menjadi pemain pertama yang akan memutus serangan lawan dan juga sebagai yang pertama mengawali serangan Persija.
 
Performa terbaik Hong terjadi ketika melawan Persib Bandung di laga bertajuk EL Clasico. Pada laga tersebut, Hong berhasil mematikan gelandang kreatif Persib dan juga berulang kali membuat peluang untuk striker.
 
Sementara itu, Slamet Nurcahyono adalah tipikal gelandang yang gemar menyerang dengan mengandalkan dribel bola. Kemampuan ini yang membuat lawan sangat sulit menghentikannya.
 
Tak hanya itu, Slamet juga dibekali dengan visi yang bagus dalam mengirimkan umpan. Sayang, dia sering terlalu banyak memegang bola yang membuatnya kehilangan bola karena sudah ditutup pemain lawan.
 
Bambang Pamungkas vs Pedro Rodriguez Aracil
 
Performa Bambang dengan Pedro saat bertanding diibaratkan seperti langit dan bumi. Pedro sedang berada dalam performa terbaik sementara Bepe justru sulit mencari performa terbaik.
 
Pasca cederanya Jose Guerra, Bepe selalu menjadi pilihan pertama Paulo Camargo di lini depan. Sayang, Bepe belum mampu menyumbangkan sebiji gol pun untuk Persija.
 
Sementara itu Pedro Rodriguez tampak tidak bisa berhenti untuk mencetak gol. Penyerang asal Spanyol ini berada di peringkat kedua daftar top skor dengan sembilan gol atau tertinggal dua gol dari penyerang Barito Putera, Luis Carlos Junior yang telah mencetak 11 gol.
 
Teranyar, performa menawan Pedro terjadi ketika Madura United berpesta 4-1 atas PSM Makassar. Pada laga itu, striker bertubuh tinggi besar ini mencetak dua gol.
 
(Yosef Deny Pamungkas)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya