Liputan6.com, Cambridge - Sejarawan dan fisikawan telah dikenal sejak lama sebagai penemu dan pemikir yang melakukan studi efek gesekan.
Namun berdasarkan hasil studi dari buku catatan Leonardo da Vinci ditemukan salah satu hukum alam yang mendasar, yakni gaya gesek.
Advertisement
Selama berabad-abad, tulisan di buku catatan milik da Vinci itu dianggap tak penting. Coretan dari tahun 1493 dengan menggunakan kapur merah itu memperlihatkan bentuk geometris yang dinilai tak berarti.
Dikutip dari News.com.au, Minggu (24/7/2016), sejumlah peneliti menganggapnya tak penting karena terdistraksi dengan gambar wajah seorang wanita tua di atas coretan tersebut.
Bentuk geometris berwarna merah dilengkapi dengan tulisan cermin --da Vinci selalu menulis terbalik untuk menyamarkan karyanya-- menampilkan serangkaian balok yang ditarik oleh beban yang tergantung dari katrol.
Profesor Ian Hutchings dari University of Cambridge menyadari hal itu sebagai gambaran yang biasanya dilakukan di sekolah untuk menunjukkan hukum gesekan.
"Ia mengetahui kekuatan gesekan yang bekerja antara dua permukaan geser sebanding dengan beban yang menekan permukaan bersama-sama...," jelas Hutchings dalam siaran pers.
"Hal itu merupakan 'hukum gesekan' yang kita sering sebut merupakan karya ilmuwan Prancis, Guillaume Amontons, 200 tahun kemudian," imbuhnya.
Menurut Hutching, dengan mengetahui bahwa da Vinci mengerti tentang bagaimana gesekan bekerja, hal itu membantu kita memahami mengapa ia banyak menciptakan penemuan yang luar biasa.
"Ia mengejar topik itu selama lebih dari 20 tahun, menggabungkan pengetahuan empiris tentang gesekan dalam model untuk beberapa sistem mekanik," ujar Hutching dalam studinya.
"Walaupun karyanya tak memiliki pengaruh dalam perkembangan subyek (gesekan) selama berabad-abad berikutnya, Leonardo da Vinci memegang posisi unik sebagai pelopor," tambahnya.