Liputan6.com, Madura - Seiring melejitnya Madura United di pentas Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 presented by IM3 Ooredoo, nama Gomes de Oliveira tak pelak menjadi buah bibir. Maklum saja, dia adalah aktor di balik performa menawan Bayu Gatra cs di TSC 2016.
Dia merupakan pelatih bertangan dingin yang mampu menyulap Laskar Sape Kerap menjadi tim yang disegani. Belakangan, Madura United (MU) malah layak disebut sebagai kandidat juara.
Baca Juga
Advertisement
Sejatinya, MU bisa dibilang sebagai tim medioker. Tim ini baru dibentuk setelah Achsanul Qosasi mengakuisisi kepemilikan Pelita Bandung Raya dan dia menjadi presiden klub.
Artinya, ini untuk kali pertama mereka mengikuti kompetisi level atas dengan nama Madura United. Tapi, status medioker sebatas tim saja. Jika menilik skuat jelas bukan kelas menengah.
Toh, tanpa kepiawaian seorang pelatih dalam meramu strategi yang pas, kumpulan pemain-pemain lokal plus asing yang ada di skuat MU tetap akan menjadi medioker. Di tangan Gomes, para pemain MU menjelma menjadi pemain berkelas.
Lepas Label Pemoles Tim Medioker
Bisa dibilang, ini ujian sesungguhnya bagi Gomes dalam melatih tim di Tanah Air. Maklum saja, baru kali ini dia dihadapkan pada pemain-pemain mentereng. Dia dituntut menghapus label medioker lantaran MU sejatinya adalah klub yang bermaterikan pemain bintang.
Hanya saja, andai gagal mengangkat performa tim, tetap saja sebutan medioker tetap melekat. Tapi, Gomes berhasil menghapus status tersebut. MU dibawanya menjadi tim berkualitas dan layak disejajarkan dengan Arema Cronus, Persipura Jayapura, Persib Bandung, dan Sriwijaya FC.
Salah satu kunci keberhasilan Gomes dalam mengangkat performa MU adalah tak mendewakan pemain bintang. Di mata Gomes semua pemain berstatus sama sehingga merasa memiliki kontribusi yang sama besar. Gomes dalam permainan lebih mengutamakan kolektivitas sehingga tak bergantung pada satu atau dua pemain saja.
Gomes sendiri bukanlah nama asing di pentas sepak bola Indonesia. Dia malang melintang melatih tim di Indonesia dan kebanyakan memang tim medioker. Sebut saja Perseru Serui, Persiwa Wamena, Persela Lamongan, dan Persiram Raja Ampat.
Menariknya, dia mampu memoles klub-klub medioker tersebut menjadi tim yang ditakuti. Dia pernah membawa Persiram melaju ke babak 8-besar Inter Island Cup 2014.
Advertisement
Profil Gomes de Oliveira
Sebelum menjadi pelatih, Gomes pernah berkiprah sebagai pemain di Indonesia bersama Persebaya SUrabaya. Selepas pensiun, Gomes pernah aktif membina bibit muda yakni menjadi Direktur Teknik SSB Suryanaga Surabaya.
Putusan manajemen MU mengangkat Gomes sebagai pelatih memang tepat. Pengalamannya menukangi tim medioker menjadi salah satu faktor keberhasilan dia dalam memoles MU. Baginya MU adalah tim medioker yang diperkuat pemain bintang sehingga perlakuannya tetap sama saat melatih tim medioker.
Rasa kekeluargaan dalam internal tim maupun manajemen membuat semua berjalan mudah bagi Gomes dalam memoles Laskar Sape Kerap. Malam ini WIB, Madura United harus berhadapan dengan Persija Jakarta di Solo dalam lanjutan TSC 2016, tangan dingin Gomes akan kembali diuji.
Profil singkat Gomes de Oliveira
Lahir: 1 Desember 1962
Negara: Brasil
Karier Melatih: 2009-10 (Persebaya - asisten pelatih), 2010-11 (Perseru Serui), 2011-12 (Persiwa), 2013 (Persela), 2013 (Persiram) 2016-... (Madura United)
(Penulis: I. Eka Setiawan)