Liputan6.com, Denpasar - Pengakuan mengejutkan disampaikan Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika. Mantan Kapolda Bali itu mengaku pernah ditawari narkoba oleh seseorang yang tak mengenalnya. Sayangnya, Pastika tak tahu persis jenis narkoba yang ditawarkan kepadanya.
Menurut Pastika, peristiwa itu terjadi ketika dirinya tengah berjalan-jalan di kawasan Legian, Kuta. Saat itu, dia dihampiri seseorang. Sejurus kemudian orang tersebut menawarkan narkoba.
"Jujur saja, saat saya jalan-jalan santai di wilayah Kuta dan Legian, mungkin karena tidak tahu itu saya, orang itu menawari saya narkoba. Tidak tahu jenis apa. Ya benar, saya tidak bohong," kata Pastika di Denpasar, Jumat 22 Juli 2016.
Pastika mengaku sedih melihat fenomena tersebut. Peristiwa itu mengindikasikan kuat jika Bali kini tak lagi sekadar menjadi tempat transit narkoba, namun telah menjadi lokasi produksi dan pemasaran barang haram tersebut.
Apalagi, kata Pastika, data teranyar pengguna narkoba di Bali mencapai dua persen lebih dari jumlah penduduk.
Bagi dia, angka itu cukup untuk menyebut Bali darurat narkoba. Jumlah 61 ribu yang dilansir oleh BNN Provinsi Bali menurut Pastika hanya silent number. Angka itu didapat dari mereka yang telah ditangkap dan direhabilitasi belaka. Bukan tidak mungkin angka pengguna riil bisa menjadi tiga kali lipat seperti data yang dilansir oleh BNN.
Dari data di Lapas Kerobokan misalnya, lebih dari 70 persen penghuni lapas terbesar di Bali itu adalah pecandu narkoba.
Advertisement
"Pada awalnya mungkin dia ditangkap hanya karena satu linting ganja. Diproses, dijatuhkan hukuman penjara kira-kira satu tahun. Pulang dari penjara kira-kira sudah kecanduan dan menggunakan suntikan," ucap dia.
Saat ini, menurut Pastika yang terpenting adalah melakukan pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, di samping melakukan penangkapan dan penegakan hukum.
Pastika mengajak seluruh orangtua untuk memerangi narkoba karena barang haram itu tak ubahnya neraka. Oleh sebab itu, orangtua harus berperan aktif menyelamatkan anak-anak mereka agar tak terjerumus dalam bahaya narkoba.
"Neraka bagi saya ya, di bumi ini bila kita terasuki narkoba. Hanya manusia yang terkena narkoba bisa bicara enak gila, ini aneh. Dan makhluk ciptaan Tuhan yang disebut manusia yang juga tahu kalau itu racun tetapi dikonsumsi. Mari kita selamatkan anak kita dari neraka," ucap Pastika.
Apalagi, saat ini penyebaran narkoba di Bali mulai tak pandang bulu. Mulai dari pelajar, tukang bakso hingga seorang pemangku adat bisa terjerumus ke dalam lingkaran setan barang haram tersebut.
Pastika berencana menghidupkan kembali tim yang pernah dibentuknya kala ia menjabat Kepala BNN Pusat.
"Tim ini intinya menyampaikan agar mari kita selamatkan diri sendiri, selanjutnya keluarga kita dan selanjutnya teman kita dan terus lingkungan kita. Satu saja kita selamatkan. Bila perlu ada setiap hari dari kita selamatkan satu orang saja," tutur Pastika.