Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung konsolidasi pada perdagangan saham selama sepekan. Gerak IHSG masih dipengaruhi oleh sentimen penerapan Undang-Undang Tax Amnesty atau pengampunan pajak.
"Iya, masih tax amnesty," kata Analis PT Investa Saran Mandiri Hans Kwee kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (25/7/2016).
Hans mengatakan, IHSG akan bergerak pada rentang support 5.180-5.124 dan resistance 5.215-5.268 selama sepekan.
Analis NH Korindo Securities Reza Priyambada mengatakan IHSG berpeluang menguat pada perdagangan saham sepekan. Saat ini IHSG dalam tren penguatan.
Reza mengatakan, IHSG bakal menguat pada kisaran support 5.150-5.185. Kemudian resistance pada level 5.250-5.275.
Baca Juga
Advertisement
"Kenaikan secara kontinyu dalam beberapa minggu terakhir masih memberikan gambaran akan positifnya sentimen yang ada. Namun, juga menyimpan potensi pembalikan arah seiring dengan aksi profit taking pelaku pasar," jelas dia.
Reza juga meminta pelaku pasar memperhatikan sentimen domestik dan global yang ada. Dari dalam negeri, ada data foreign direct invesment atau data investasi pekan ini. Dari Jepang ada data neraca perdagangan dan dari Amerika Serikat terdapat data penjualan rumah (new home sales), tenaga kerja (initial jobless claims).
"Diharapkan rilis data-data ekonomi dalam negeri dapat dirilis positif dan masih adanya penguatan di sejumlah bursa saham global. Sepanjang aksi-aksi profit taking tidak banyak terjadi maka IHSG pun dapat melanjutkan penguatannya," kata dia.
Dalam riset PT HD Capital memperkirakan IHSG akan kembali menguat pada sepekan ke depan. HD Capital menyatakan IHSG akan berupaya menembus level IHSG 5.200.
Menurut HD Capital, pembelian saham kapitalisasi besar dan lapis dua hanya terkoreksi tipis pekan lalu. Maka dari itu, pada pekan ini IHSG masih memiliki peluang untuk melanjutkan penguatan.
"Pembelian saham big cap index driver dan lapis dua IHSG hanya terkoreksi tipis masih dapat bertahan di atas level resistance 5.200 yang sekarang menjadi support. Skenario terburuk adalah konsolidasi di area 5.200 dengan potensi lebih positif yaitu mendobrak level pertahanan atas di resistance psikologis 5.300," jelas dia.
Rekomendasi Saham
Hans merekomendasikan PT Astra International Tbk (ASII), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) jual ketika menguat (sell on strength). Lalu, beli ketika melemah (buy on weakness) PT Pakuwon Jati Tbk (PWON)
Reza memilih saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) untuk dicermati pelaku pasar.
HD Capital memilih PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBRI).
Sebagai informasi, selama sepekan (18-22 Juli 2016) IHSG mengalami kenaikan 1,70 persen ke 5.197,25 dibanding penutupan pekan sebelumnya di level 5.110,18. Kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) di sepanjang pekan ini meningkat menjadi Rp 5.593,67 triliun dari Rp 5,489.69 triliun di akhir pekan sebelumnya.
Rata-rata nilai transaksi harian di BEI pekan ini mengalami penurunan 10,40 persen menjadi Rp 7,54 triliun dari Rp 8,42 triliun di akhir sebelumnya. Rata-rata volume transaksi harian mengalami kenaikan 1,38 persen dan rata-rata frekuensi harian turun 17,09 persen.
Investor asing di pekan ini mencatatkan beli bersih di pasar modal Indonesia dengan nilai Rp 1,97 triliun. Secara tahunan, aliran dana investor asing di pasar saham masih tercatat beli bersih dengan nilai Rp 21,65 triliun. Padahal, sepanjang tahun lalu investor asing mencatat penjualan bersih sebesar Rp 23 triliun. (Amd/Ahm)