Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana mengumumkan perombakan (reshuffle) kabinet jilid II di Istana Negara pada Rabu siang ini, 27 Juli 2016.
Dalam perombakan kabinet kali ini, yang paling menjadi sorotan adalah posisi Menteri Keuangan (Menkeu) yang dikabarkan kembali diisi Sri Mulyani Indrawati. Direktur Pelaksana Bank Dunia ini akan menggantikan posisi Bambang Brodjonegoro.
Hal ini dibenarkan Ketua Tim Ahli Wakil Presiden (Wapres) Sofjan Wanandi. "Iya benar, Sri Mulyani menjadi Menkeu, menggantikan Bambang," kata Sofjan saat dihubungi Liputan6.com di Jakarta, Rabu (27/7/2016).
Sri Mulyani Indrawati adalah kartini Indonesia di bidang ekonomi. Wanita asal Lampung ini, bukan hanya berhasil meningkatkan perekonomian Indonesia beberapa tahun lalu, tetapi bersumbangsih besar terhadap perekonomian dunia. Alumni Universitas Indonesia (UI) ini berhasil menjabat sebagai Direktur Bank Dunia sejak Juni 2010.
Kehidupan Sri Mulyani sendiri terus berkutat dengan ekonomi dan keuangan. Sejak 1998, perempuan berusia 53 tahun ini terkenal dengan kemampuannya sebagai seorang pengamat ekonomi di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan pengangkatan Sri Mulyani sebagai Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI) pada Juni 1998.
Kemampuan Sri Mulyani dalam bidang ekonomi memang tidak perlu diragukan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bahkan mengangkat dia menjadi menteri keuangan pada 2005, menggantikan Jusuf Anwar. Istri dari Tony Sumartono terus bekerja dengan baik dalam menggerakkan ekonomi di Indonesia.
Wanita berkacamata ini menjabat sebagai menteri keuangan hingga 2010. Namun pada 2008, ia merangkap jabatan setelah ditunjuk SBY menjadi Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, setelah Menko Perekonomian Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
Tangan dingin wanita kelahiran 26 Agustus 1962 berhasil meningkatkan perekonomian Indonesia kala itu. Pada 2004, investasi asing di Indonesia hanya sebesar US$ 4,6 miliar atau setara dengan Rp 60,4 triliun (kurs Rp 13.132 per dolar).
Sejak Sri Mulyani menjabat, investasi asing pada 2005 meningkat mencapai US$ 8,9 miliar (Rp 116 triliun). Di tangan Sri Mulyani pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6,6 persen pada tahun 2007, di mana angka tersebut adalah angka pertumbuhan ekonomi tertinggi semenjak krisis keuangan 1997.
Setelah diangkat kembali sebagai Menteri Keuangan pada 2009, wanita ini terus memberikan gebrakan terhadap perekonomian di Indonesia.
Salah satu gebrakan hebat yang dilakukannya adalah peningkatan pemasukan pajak dari 4,35 juta individu mencapai 16 juta individu pada lima tahun terakhir. Jumlah tax receipts pun berkembang 20 persen setiap tahunnya dan mencapai Rp 600 triliun pada 2010.
Prestasi Sri Mulyani tidak hanya diakui penduduk Indonesia saja, tetapi diakui dunia. Wanita berusia 53 tahun ini mendapatkan penghargaan sebagai Menteri Keuangan Terbaik di Asia pada tahun 2007 dan 2008.
Ibu dari tiga anak ini juga masuk dalam daftar 100 Wanita Paling Berpengaruh di Dunia pada tahun 2008, 2014, dan 2016. Prestasi-prestasi ini pula yang mengantarkan Sri Mulyani sebagai Direktur Bank Dunia tahun 2010. (Aldo Lim/Ndw)