Liputan6.com, Jakarta Program penelitian kontroversial dapat menawarkan harapan lebih bagi disleksia, para ahli mengatakan. Tes menyarankan untuk menerapkan arus listrik yang ringan.
Arus listrik tersebut dialirkan ke kulit kepala untuk membantu merangsang jalur saraf, dan mengurangi kesalahan dalam membaca beberapa tes, dilansir laman Mirror, Selasa (26/7/2016).
Advertisement
Sebuah studi kontroversial dari Roma mengatakan terapi listrik saat ini bisa menyembuhkan disleksia pada anak. Jika dia cemas, dan melakukan hal buruk di sekolah pendekatan baru di Italia ini bisa menjadi salah satu alternatif.
Orang dengan disleksia mengalami kesulitan belajar membaca karena bagian otak yang membawa bahasa dan visi bersama keluar dari keteraturan. Dengan mengikuti program enam minggu diharapkan bisa merangsang jalur saraf yang buruk.
Hasil awal, termasuk pengurangan 50 persen kesalahan dalam membaca tes tertentu. Dr Deny Menghini, yang menyelenggarakan tes mengatakan, "Kami masih berhati-hati, tetapi beberapa hasil mengejutkan."