Liputan6.com, Jakarta - Kabar mengenai kepastian pembelian Yahoo oleh Verizon terjawab sudah. Perusahaan telekomunikasi itu akhirnya resmi mengakuisisi bisnis inti Yahoo dengan nilai transaksi mencapai US$ 4,83 miliar atau sekitar Rp 63,4 triliun.
Nilai itu lebih kecil ketimbang rumor yang berkembang sebelumnya, yakni sekitar US$ 5 miliar atau sekitar Rp 65,5 triliun. Kesepakatan akuisisi ini disebut mencakup bisnis periklanan, konten, termasuk aktivitas mobile dan mesin pencarian Yahoo.
"Akuisisi Yahoo akan membawa Verizon ke posisi kompetitif tertinggi sebagai perusahaan media mobile global, dan membantu mempercepat pendapatan kami dari sisi iklan digital," ujar Chairman dan CEO Verizon, Lowell McAdam, seperti dikutip dari Tech Crunch, Selasa (26/7/2016).
Baca Juga
Advertisement
Saham Yahoo dan Alibaba dan Yahoo Jepang disebut tak termasuk bagian dari akuisisi ini. Begitu juga dengan portofolio paten Yahoo yang diperkirakan bernilai US$ 1 miliar atau sekitar Rp 13,1 triliun tak menjadi bagian dari penjualan tersebut.
Setelah kesepakatan yang diharapkan akan selesai pada kuartal pertama 2017 ini, Yahoo akan terintegrasi langsung dengan AOL. EVP dan President of the Product Innovation and New Business Organization Verizon, Marni Walden akan memimpin proses transisi tersebut.
Sementara itu dalam memonya kepada para karyawan, CEO Yahoo, Marissa Mayer menuturkan berencana untuk tetap bertahan pasca-pembelian ini. Namun, kepastian nasib mantan karyawan Google ini memang belum diketahui.
Ia menyebut transaksi ini merupakan kesempatan bagus bagi Yahoo untuk membangun distribusi dan mempercepat pekerjan di bidang mobile, video, native advertising, dan sosial.
Pembelian ini juga disebut dapat membantu memperkuat bisnis Verizon, terutama di ranah internet.
Menurut analis Recon Analytics LLC, Roger Entner, bersama dengan AOL, 'Yahoo Baru' di bawa payung Verizon kemungkinan mendapat peluang baru berkompetisi di pasar iklan digital yang saat ini didominasi Google dan Facebook.
(Dam/Ysl)