PBB Puji Surabaya Habis-habisan

Yang paling bikin delegasi PBB takjub adalah keramahan warga Surabaya.

oleh Dhimas Prasaja diperbarui 26 Jul 2016, 14:00 WIB
Persaingan di ibukota kian ketat, mungkin Surabaya bisa menjadi alternatif bagi Anda yang ingin merintis karir di kota besar.

Liputan6.com, Surabaya - Lagi-lagi Kota Surabaya, Jawa Timur banjir pujian. Kali ini pujian datang dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) untuk UN Habitat III Joan Clos.

Kota Surabaya, Jawa Timur memang tengah menjadi tuan rumah Konferensi Permukiman di perkotaan antar-Negara PBB atau The Third Session Of The Preparatory Committe For UN Habitat III (Prepcom 3) sejak 25-27 Juli 2016.

Yang paling bikin dia takjub adalah keramahan warga Surabaya. Sambutan yang diberikan masyarakat kepada para delegasi UN Habitat III dinilai sangat luar biasa. Warga di jalan-jalan, hotel, termasuk Pemerintah Kota Surabaya menyambut dengan tangan terbuka para delegasi.

"Ini sangat luar biasa. Acara ini sangat sukses. Kami sangat senang berada di Surabaya. Saya sangat berterimakasih karena warga Surabaya sangat ramah," kata Clos di Grand City Convention and Exhibition Centre, Surabaya, Jatim, Senin 25 Juli 2016.

"Akan ada banyak kata-kata indah yang kami sampaikan tentang bagaimana Surabaya telah menyambut kami dengan baik," sambung dia.

Menurut dia, parameter sukses Surabaya sebagai tuan rumah, selain dari sambutan hangat warga kota, juga diukur dari banyaknya delegasi UN Habitat III yang datang. Clos meyakini, jumlah kehadiran para delegasi UN masih akan terus bertambah.

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono juga memberikan pujian kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yang dinilainya berhasil dalam menata kawasan Kenjeran yang menjadi salah satu lokasi acara. Kenjeran dinilai menjadi lebih cantik dan berdaya secara ekonomi.

Menteri kelahiran Surakarta itu mengatakan, langkah Pemkot Surabaya dalam menata kawasan Kenjeran tersebut, bisa menjadi contoh baik bagi negara-negara di dunia dan juga pemerintah daerah.

"Bahwa, penataan sebuah kawasan haruslah terencana dan mengedepankan perbaikan," tutur Basuki.

"Penataan kawasan Kenjeran ini menjadi contoh bagus. Ini warganya tidak dipindah, tetapi tempatnya yang diperbaiki.
Sanitasinya diperbaiki. Juga kawasan ekonominya dibangun. Seperti ada tempat kuliner bagus dan juga Jembatan Suroboyo dengan air mancur menarinya," ucap Menteri Basuki.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya