Liputan6.com, Malang - Keterbatasan ekonomi tidak menyurutkan niat seorang kakek tukang becak di Malang, Jawa Timur, untuk mencerdaskan anak-anak dengan mendirikan rumah belajar yang mayoritas pesertanya dari kalangan kurang mampu.
Adalah Ratemat Aboe, warga Jalan Tanjung Putra Yudha, Kota Malang, Jawa Timur yang kesehariannya mengayuh becak.
Advertisement
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Selasa (26/7/2016), kakek berusia 78 tahun ini masih bersemangat mencari rezeki halal Rp 30 ribu hingga Rp 50 ribu, sejak pukul 08.00-16.00 WIB, di kawasan Pasar Burung Splendid, Kota Malang.
Sepulang mengayuh becak, ternyata Ratemat membuka gubuk sederhananya menjadi rumah belajar bagi anak-anak kurang mampu.
Di ruangan yang hanya berukuran 2x3 meter itu, setiap harinya murid TK hingga SD diberi pendalaman materi pelajaran sekolah. Kegiatan di rumah belajar Ratemat ini sudah berlangsung sejak 2012, dan semuanya gratis.
Kegigihan kakek pengayuh becak ini ternyata berbuah manis. Anak-anak yang dibimbing mengalami kemajuan di sekolah.
Kini Ratemat tak sendiri, sejumlah komunitas peduli pendidikan di Kota Malang ikut membantu, hanya di hari Minggu.