Eskalator Terminal 3 Soetta Disulap Jadi Catwalk Fashion Show

Terminal 3 Fashion Show menampilkan para model peragaan busana berlenggak-lenggok di eskalator.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 27 Jul 2016, 09:00 WIB
Terminal 3 Fashion Show menampilkan para model peragaan busana berlenggak-lenggok di eskalator.

Citizen6, Jakarta Peragaan busana (fashion show) lazim dilakukan di atas panggung beralaskan karpet merah, identik dengan eleganitas dan kemewahan. Hal ini dilakukan di hotel-hotel dan resto berkelas dengan tamu undangan pencinta busana masing-masing.

Untuk kali pertama, PT Angkasa Pura II menggelar fashion show dengan menggandeng tiga desainer ternama Indonesia yang tergabung dalam IPMI (Ikatan Perancang Muda Indonesia), yakni Tri Handoko, Danny Satriadi, dan Mel Ahyar. Gelar peragaan busana bertemakan Smart and Fashionable ditujukan bagi mereka yang sering melakukan perjalanan (traveling).

Bertempat di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta (20/7) lalu, eskalator menjadi run away para model memamerkan busana para perancang. Jika biasanya melihat model melenggak-lenggok di catwalk, kali ini berbeda karena menggunakan eskalator.

Terminal 3 Fashion Show

Di benak orang-orang kreatif Angkasa Pura II dan tiga desainer kenamaan, eskalator Terminal 3 Bandara Soetta 'disulap' menjadi tempat bertengger para model berlenggok memeragakan busana.


Tiga Desainer

Tiga Desainer

Austere sebagai label koleksi perancang busana Tri Handoko dalam balutan desain minimalis ber-cutting edgy. Minimalis tapi terlihat glamor dan manis. Personal style model yang memeragakannya terlihat cantik. Meskipun minimalis, nilai-nilai kesopanan masih terjaga.

Rancangan busana yang dibuatnya begitu terstruktur, kaya dengan sentuhan androgyny clean, dan seksi. Karakter seksi yang dibuat justru tidak terlihat vulgar. Potongan gaya seksi tak terlihat kuat tapi penuh daya.

Lain halnya, Mel Ahyar dengan Happa Collections-nya memberikan dominansi warna-warna bercorak eksotis. Terlihat dari setiap detail dan jalinan warna yang berpadu silang-simetris, tetap memberikan kesan ringan, cantik, dan seksi.

Pemilihan bahan, seperti chiffon, silk, cotton lace, dan high quality rayon jersey terbilang cocok pada musimnya. Rincian yang tersemat dalam busananya dikerjakan langsung oleh tangan-tangan cekatan Mel Ahyar.

Pesona para model memeragakan busana.

Danny Satriadi dengan label Arkamaya sangat konsen dengan batik-batik Cirebon yang menjadi khasnya. Dalam balutan edgy, dynamic, dan playful, model-model melenggang cantik penuh pesona. Adanya lekukan (twist) dari setiap baju yang dikenakan tetap terlihat. Batik Cirebon dalam guratan aneka warna mampu sukses memikat mata.

Seperti apa seluk-beluk Terminal 3 Fashion Show? Kamu bisa baca kelanjutan artikelnya di sini.

Ditulis oleh Jun Winanto

Campus Citizen Journalist | Blogger

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya