Liputan6.com, Jakarta Tim dokter dari Rumah Sakit Umum Pemerintah Hasan Sadikin Bandung mengambil darah pasien obesitas ekstrim asal Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Arya Permana (10 tahun) untuk pemeriksaan lebih mendatail.
"Kita mengambil beberapa sampel darah Arya untuk pemeriksaan, seperti pemeriksaan tentang profile lemak, gula darahnya dan kemarin diperiksa insulin, darah rutin," kata Ketua Tim Dokter Penanganan Arya Permana, dr Julistio TB Djais, di Bandung, Senin.
Advertisement
Ia menjelaskan hasil latihan fisik yang dianjurkan oleh tim dokter untuk Arya Permana mulai menunjukkan hasil walaupun berat badannya masih belum turun secara maksimal.
Menurut dia, untuk saat ini Arya sudah bisa berjalan jauh yakni bisa mencapai 400 hingga 500 kilometer.
"Karena kita tahu bahwa sebelumnya Arya sulit untuk berjalan. Contohnya waktu dirawat di sini saja baru bisa 50 meter tapi sekarang sudah setengah kilometer. Bisa 400 sampai 500 meter," kata dia.
Dirinya juga berterima kasih kepada orang tua Arya Permana yang sudah taat menjalankan anjuran pola diet dan latihan fisik untuk bocah obesitas yang saat ini bobotnya mencapai 188 kg.
"Jadi untuk pola makan, Julistio keluarga sudah bisa memberikan asupan makan sesuai arahan dari tim dokter. Dan dari cerita yang didapat, makanan yang diatur sudah bisa lebih dipatuhi. Tapi kita masih terus memberikan edukasi dan konseling," kata dia.
Lebih lanjut ia mengatakan selain menjalani rawat jalan di RS Hasan Sadikin Bandung, tim dokter juga melakukan metode "jemput bola" untuk perawatan Arya Permana.
"Memang bagusnya untuk kondisi Arya saat ini perawatan dilakukan di rumah. Tapi kami juga sebelumnya mengecek langsung kondisi Arya di rumahnya dan kebetulan saja hari ini dilakukan rawat jalan di rumah sakit," katanya.