Liputan6.com, Beijing - Forbidden City atau Kota Terlarang bersejarah di China menjadi satu dari sedikit tempat yang kering dari banjir di ibu kota Beijing. Ajaib atau mistis?
Jawabannya, ternyata karena bekas istana berumur 600 tahun yang sebelumnya adalah tempat tinggal Kaisar China itu, memiliki sistem pembuangan air canggih yang memungkinkan tempat itu tetap kering dan bisa tetap terbuka bagi wisatawan.
Advertisement
"Sistem drainase kuno melindunginya saat hujan lebat dan banjir intens baru-baru ini," ujar pihak berwenang seperti dikutip dari BBC, Selasa (26//7/2016).
Pada 20 Juli lalu, banyak kota ditutup oleh badai besar. Tapi istana itu tetap buka, seperti diinformasikan oleh situs mikroblog serupa Twitter Negeri Panda, Sina Weibo.
"Bahkan menampung sekitar 30.000 pengunjung selama badai," demikian informasi yang diposting di Weibo.
Pihak istana juga menerbitkan serangkaian gambar pada Weibo, menunjukkan banjir besar di halaman bangunan kuno itu. Kendati demikian, sistem drainase terlihat menyedot air.
Media pemerintah mengutip seorang pejabat yang tidak disebutkan namanya mengatakan, kombinasi cerdik dari halaman yang miring, bangunan dan saluran air bawah tanah membuat air bisa surut dalam 20 menit.
China telah berjuang banjir yang serius sepanjang sejarah, dan desainer Kota Terlarang telah menyadari ada kebutuhan untuk membangun pertahanan menangkal bah.
Cuaca buruk telah menewaskan 37 orang di Ibu Kota China dalam sepekan terakhir, sementara tujuh lainnya hilang.
Dibangun Tanpa Tanpa Intervensi 'Jin'
Terletak di jantung Kota Beijing, China, Kota Terlarang menjadi kediaman para Kaisar Tiongkok selama hampir 500 tahun.
Dari Dinasti Ming dan Qing. Istana megah itu dibangun sejak 1406, terdiri dari 980 bangunan dan luasnya 720 ribu meter persegi. Butuh waktu 14 tahun dan keringat jutaan pekerja untuk mewujudkannya.
Meski kekaisaran telah runtuh, keberadaan kaum bangsawan tinggal masa lalu, istana tersebut tetap kokoh berdiri hingga kini. Menjadi landmark Beijing sekaligus destinasi wisata populer.
Kompleks raksasa itu dibangun tanpa campur tangan magis, apalagi jin.
Kala itu, material pembangunnya -- batu-batu besar berukuran panjang 9,5 meter dan berat 135 ton dipindahkan dengan cara ditarik di permukaan lapisan es selama musim dingin.
Para ilmuwan mengkalkulasi, dengan cara itu hanya dibutuhkan tenaga kerja berjumlah 46 orang untuk menarik batu seberat 123 ton dari tambang ke Forbidden City.