Liputan6.com, Jakarta - Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, M Rum mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan anggaran untuk eksekusi 16 terpidana mati di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Tapi Rum masih belum mau menjelaskan besaran anggaran yang sudah disiapkan.
"Sudah di-cover anggaran untuk 16 orang," kata Rum di kantornya, Jakarta, Selasa (26/7/2016).
Advertisement
Meski begitu, sambung Rum, terkait persiapan anggaran tersebut tak bisa dijadikan acuan jika terpidana mati yang akan dieksekusi sama, 16 orang terpidana mati. Sebab Kejagung akan memverifikasi dan mencermati hak hukum dari para terpidana mati terlebih dulu.
"Tetapi berapa jumlah yang dieksekusi itu yang sudah melaksanakan semua hak hukumnya. Ya itu tadi jumlahnya masih dalam verifikasi kami," ujar Rum.
Yang jelas, eksekusi mati jilid III hanya tinggal menghitung hari. Segala persiapan pun digeber pihak Kejagung.
"Ini masuk persiapan akhir," ujar Rum.
Pihak lapas di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah mulai meningkatkan kewaspadaan. Para terpidana mati terus didampingi oleh pemuka agama.
"Iya, kita meningkatkan keamanan dan kewaspadaan jelang pelaksanaan eksekusi mati. Suasana di dalam (lapas) jangan sampai goyang, terpidana matinya juga," kata Koordinator Lapas se-Nusakambangan, Abdul Aris, ketika dihubungi Liputan6.com.
Menurut dia, pemberitaan di media massa tentang pelaksanaan eksekusi mati tentu menimbulkan kegelisahan di antara para napi. Terutama yang mendapat hukuman mati. Terlebih, mereka telah bersama-sama dalam waktu lama.
"Melihat berita di tv selalu dimunculkan berita tentang ini. Kondisi tersebut menimbulkan pertanyaan dan ketidaknyamanan, kegelisahan. Perlu peningkatan keamanan dan kewaspadaan," ujar Abdul.